Home Milenial Pandemi, Siswa Manfaatkan Sampah untuk Tanam Buah Organik

Pandemi, Siswa Manfaatkan Sampah untuk Tanam Buah Organik

Cilacap, Gatra.com – Siswa SMP Negeri 2 Cilacap, Jawa Tengah yang tergabung dalam Komunitas Cinta Lingkungan (Komcil) melakukan hal inovasi di masa pandemi Covid-19. Mereka memanfaatkan limbah dan sampah dengan kreatif.

Komunitas yang diinisiasi siswa dan guru penggerak itu memanfaatkan lahan tak terpakai di lingkungan SMP Negeri 2 Cimanggu untuk menanam sayuran dan buah dengan sistem organik. Sampah tersebut disulap jadi pupuk organik.

Pada Sabtu (21/8), untuk pertama kali siswa memanen jerih payahnya sejak beberapa bulan lalu. Mereka panen buah stroberi, sayur dan tanaman obat atau apotek hidup.

Calon Guru Penggerak, Siti Nurjanah mengungkapkan, semula kegiatan komunitas ini hanya upaya memanfaatkan aset lahan yang dimiliki sekolah. Lahan tersebut dipakai untuk mengolah pupuk organik, dan pembibitan. Kemudian oleh sekolah difasilitasi dengan pembangunan greenhouse.

Ada dua keuntungan sekaligus dari kegiatan ini. Yakni, lingkungan sekolah bersih dari sampah. Keuntungan lainnya yakni memiliki pupuk kompos yang sehat jika diaplikasikan ke tanaman.

"Akhirnya kita kembangkan untuk sarana praktik pembibitan aneka sayur dan buah. Juga karena musim pandemi komoditas jahe banyak permintaan, kami juga merambah ke sana," kata Siti, Sabtu (21/8).

Dikatakan, komunitas ini juga berhasil membuat taman baca dengan konsep ecobric, yaitu memanfaatkan botol minum plastik bekas, diisi sampah plastik yang dipadatkan dan dibentuk meja dan kursi untuk taman baca.

“Program pendidikan guru penggerak di Kabupaten Cilacap juga memunculkan beberapa komunitas siswa yang diinisiasi oleh para calon guru penggerak,” jelasnya.

Sementara, Kepala SMPN 2 Cimanggu Sulastyo Barnabas sangat mendukung program tersebut. Menurutnya kegiatan komunitas ini menambah kemajuan sekolahnya.

"Semoga ini bisa meningkatkan prestasi akademik, nonakademik dan kewirausahaan siswa," harap Sulastyo.

Anggota Komcil yang juga siswa kelas 9, Rahma mengungkapkan kegiatan yang diikutinya sangat bermanfaat. Dia jadi tahu metode pembibitan, penanaman, perawatan hingga pemanenan.

"Kita diajari praktik pembibitan, penanaman, perawatan hingga pemanenan buah stroberi. Sangat menyenangkan, kita bisa berlatih cocok tanam yang baik. Lelah karena harus berkutat dengan tanah, tapi rasanya puas dan senang karena dilakukan bersama,” kata Rahma.

1175