Home Hukum Curhat Korban Arisan Online Bodong di Blora, Tertipu Jual Tanah

Curhat Korban Arisan Online Bodong di Blora, Tertipu Jual Tanah

Blora, Gatra.com - Niat hati ingin mendapatkan untung besar, namun kebuntungan justru dirasakan Sulastri (40) warga Desa Gabusan Kecamatan Jati Kabupaten Blora Jawa tengah. 

Ia harus merelakan uangnya ratusan juta raib setelah pemberi membernya hilangnya jejak melalui arisan online bernama Dila.

Kepada wartawan, Sulastri menceritakan awal mula bergabung arisan online bersama pelaku. Ia bergabung sejak Oktober 2020 karena tergiur postingan pelaku di ponselnya. Dengan iming-iming keuntungan yang besar, akhirnya iapun bergabung kedalam arisan online tersebut.

"Dulu sama Olshopnya kita jualan biasa gitu. Terus kenal-kenal terus dia sering posting-posting arisan 3 juta dapat 5 juta, 6 setengah dapat 10 juta, makanya kita tergiur," kata Sulastri saat melapor ke Mapolres Blora, Senin (23/8).

Bahkan, lanjutnya karena iming-iming pelaku tersebut, ia rela menggadaikan 3 sertifikat tanah miliknya.

"Ya karena tergiur dengan untungnya itu, makanya sampai rela menggadaikan sertifikat itu (tanah). Ada 3 sertifikat, tanah semua. Kerugian yang digadaikan itu mencapai Rp 120 juta," ungkapnya.

Ia mengaku, selama hampir satu tahun ikut arisan, ia tidak pernah sekalipun menerima uang secara fisik. Uang yang ia dapat dari arisan --hanya janji-- selalu diminta pelaku untuk diikutkan arisan kembali.

"Maunya itu sudah tetap tarik tapi uangnya itu di rumah mau buat apa, dan akhirnya kita dibelikan lagi gitu, biar tambah, namanya orang juga pengin punya usaha sendiri. Jadi tidak pernah pegang, begitu dapat, masuk lagi begitu terus. Sampai hampir Rp 250 juta itu modal awal dari gadai dan jual tanah," terangnya.

Dia berharap agar jejak orang bernama Dila itu bisa ditemukan dan menjelaskan terkait kelangsungan arisan tersebut.

"Semoga mbak Dila cepat menyerahkan diri. Biarpun enggak bisa mengembalikan semuanya, tapi kan kita ada penjelasan gitu, enggak kabur," harapnya.

Korban lain Siti Lestari mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 1,5 miliar. Ia mengaku bergabung dalam arisan itu sejak Juli 2020 karena diajak pelaku Dila.

"Saya kan kalau orang Jawa dibilang blantik (pengepul). Grup saya ada seratus orang lebih. Kerugian 1,5 miliar. Kalau saya pribadi ada seratus juga lebih," katanya.

"Pertama kali ya biasa. Dia pamer -pamer arisan online. Kita juga tergiur jadi ikut gabung tapi untuk saat ini sudah tidak bisa dihubungi lagi. Sejak tanggal 18 Agustus malam Mbak Dila sudah tidak bisa dihubungi lagi," katanya.

Siti mengungkapkan arisan yang ditawarkan pelaku mulai dari Rp 3,5 juta sampai puluhan juta rupiah. Keuntungan yang didapat bisa lebih dari lima puluh persen.

"Mulai 3,5 juta dapat 5 juta, 6 juta dapat 10 juta sampai puluhan juta," ucapnya.

1130