Kabul, Gatra.com - Taliban dengan gembira menembakkan senjata ke udara dan menawarkan kata-kata rekonsiliasi pada hari Selasa, saat mereka merayakan kekalahan AS dan kembali berkuasa, setelah dua dekade perang yang menghancurkan Afghanistan.

Dikutip AFP, Selasa (31/8) Pasukan terakhir dari 6.000 tentara AS yang mengawasi upaya evakuasi terpaksa keluar dari bandara Kabul pada Senin malam, Itu pertanda mengakhiri perang dan secara tidak langsung telah mengurangi ‘status’ AS sebagai negara adidaya.

Pejuang Taliban dengan cepat menyerbu ke bandara dan menembakkan senjata ke langit dalam suasana kegembiraan, sebuah pengembalian yang mencengangkan setelah pasukan AS menyerbu pada tahun 2001 dan menggulingkan kelompok ekstremis karena mendukung al-Qaeda.

"Selamat untuk Afghanistan... kemenangan ini milik kita semua," kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid kepada wartawan beberapa jam kemudian dari landasan bandara.

Mujahid mengatakan kemenangan Taliban adalah “pelajaran bagi penjajah lainnya.”

Namun Taliban telah berulang kali menjanjikan bentuk pemerintahan yang lebih toleran dan terbuka, dibandingkan dengan kekuasaan pertama mereka, dan Mujahid melanjutkan tema itu.

“Kami ingin memiliki hubungan baik dengan AS dan dunia. Kami menyambut baik hubungan diplomatik dengan mereka semua,” katanya.

Banyak orang Afghanistan takut akan pengulangan aturan awal kelompok Taliban sejak tahun 1996-2001, yang terkenal karena perlakuan mereka terhadap anak perempuan dan perempuan, serta sistem peradilan yang tidak adil.