Home Ekonomi Peneliti UGM: KA Bandara YIA Harus Ditunjang Kesiapan Angkutan Umum di Yogya

Peneliti UGM: KA Bandara YIA Harus Ditunjang Kesiapan Angkutan Umum di Yogya

Yogyakarta, Gatra.com- Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) telah terkoneksi dengan layanan kereta api dari Kota Yogyakarta. Namun transportasi umum di pusat kota juga harus disiapkan untuk melayani penumpang ke tujuan. 

Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada (Pustral UGM) Deni Prasetio Nugroho mengingatkan hal itu. "Yang perlu diperhatikan angkutan lanjutan dari Kota Yogyakarta harus siap melayani pergerakan," ujar dia saat dihubungi, Selasa (31/8).

Menurut dia, Pemda DIY harus menyiapkan angkutan umum, baik Transjogja, taksi, atau moda lain, secara baik sebagai lanjutan dari stasiun pemberhentian KA Bandara YIA tersebut.

Deni menyatakan kereta bandara itu memang urgen untuk menunjang konektivitas antara YIA dan Kota Yogyakarta. “Diperlukan sekali adanya angkutan umum massal sebagai backbone layanan utama dalam melayani pergerakan penumpang,” kata Deni.

Menurutnya, kereta ke YIA bermanfaat untuk mengurangi beban jalan. Selain itu, waktu perjalanan jadi jauh lebih efektif karena Yogyakarta- Kulonprogo ditempuh hanya 40 menit.

Deni menilai penerapan tarif awal promosi Rp20 ribu dan selanjutnya Rp25 ribu sudah sesuai. “Sudah bisa bersaing dengan moda lainnya yang lebih mahal dengan waktu tempuh yang lebih lama,” kata dia.

Soft launching KA Bandara YIA telah dilakukan Jumat (27/8). Acara dihadiri Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B.Panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X.

Luhut mengapresiasi Kemenhub yang berhasil menyelesaikan pembangunan KA Bandara YIA di tengah pandemi Covid-19. Menurutnya, KA Bandara ini diharapkan membantu meningkatkan perkonomian dan membantu aksesibilitas masyarakat. 

“Yogyakarta adalah kota pelajar dan menjadi tujuan destinasi wisata strategis nasional. Sehingga KA Bandara ini disiapkan untuk meningkatkan kunjungan wisata ke daerah ini,” ucap Luhut.

Jalur kereta ini mulai dibangun jalur pada 2019 dengan biaya investasi Rp 1,1 triliun. Rute kereta ini dimulai dari Stasiun Kedundang, Stasiun Wates, hingga ke Bandara YIA sepanjang 5,4 kilometer.

Jalur yang dibangun terdiri dari jalur di permukaan tanah sepanjang 300 meter dan konstruksi jalur ganda layang 5,1 kilometer, serta 16 unit konstruksi jembatan. KA Bandara YIA rencananya beroperasi secara komersial di pertengahan September 2021.

 

1326