Yakuhimo, Gatra.com- Satuan Tugas Penegakan Hukum Nemangkawi menangkap Etius Baye, 38 tahun, seorang kepala distrik atau camat di Distrik Wuyama. Bersama dia ditangkap tiga orang lainnya di Deikai, Kabupaten Yahukimo, Papua. Mereka dituding terlibat pembunuhan empat pekerja bangunan di Kampung Bingki, Distrik Seredala, Yahukimo, pada 24 Juni 2021.

Semula Satgas Nemangkawi menangkap delapan orang di sebuah rumah milik camat Etius Baye pada Sabtu (28/8) sekitar pukul 20.00 WIT. Kepala Satgas Penegakan Hukum Nemangkawi Komisaris Besar Faisal Ramadhani mengatakan, Etius Baye, HH, YB, dan YH telah ditetapkan sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan di Markas Polres Yahukimo. Mereka dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Ancaman hukumannya pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun.

Camat Etius Baye disebut-sebut memberikan dana untuk kelompok yang menyebut dirinya Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM). Sosok yang mengaku panglima Kodap 16 Yahokimo dan diberi pangkat Brigadir Jenderal, Elkius Kobak mengatakan bahwa dirinya bersama pasukannya belum mengetahui soal dana itu. "Dana apa Bapak Camat Etius Baye kasih kami?" kata Elkius Kobak, 01/09.

"Itu hanya cara Satgas Nemangkawi punya kebohongan untuk menangkap warga sipil. Oleh karena itu saya selaku panglima komando daerah pertahanan Kodap 16 Yahokimo menolak dengan tegas!" katanya.

Diapun mengultimatum pihak Satgas Nemangkawi untuk segera membebaskan Etius Baye dan kawan-kawan.  "Segerah bebaskan pemimpin warga sipil Bapak Etius Baye, Kepala Distrik Wusama bersama 11 orang anak buahnya," katanya.

"Wilayah Yahukimo adalah wilayah operasi saya, Elkius Kobak bukan Egianus Kogeya. Dan apapun peristiwa di Kali Braza adalah tanggung jawab komando daerah pertahanan Kodap Yahukimo, bukan Kodap III Ndugama," katanya.

"Kami bukan kriminal dan teroris! Segera bebaskan (Etius Baye dan kawan-kawan). Kalau kelamaan, saya akan sapu rata warga sipil non Papua di Yahukimo," ancamnya.