Solo, Gatra.com– Solo berstatus level 4 dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama hampir dua bulan. Padahal secara penanganan kesehatan dianggap baik. Terkait hal ini Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Efendy memberikan penjelasannya.

Ia menjelaskan bahwa Solo ini merupakan wilayah aglomerasi. Dengan begitu pergerakannya memusat di tengah. ”Jadi kalau dilihat, Solo Raya itu bukan sentrifugal tapi sentripetal. Makanya namanya Solo Raya,” kata Muhadjir saat meninjau pelaksanaan vaksinasi pelajar di RSUI Kustati, Solo, Kamis (2/9).

Hal ini terlihat dari kondisi jumlah penduduk di Solo saat siang dan malam hari yang berbeda. Saat malam hari jumlah penduduk hanya sekitar 600 ribu penduduk. Namun saat siang hari jumlah penduduknya mencapai 2 juta orang. ”Makanya Solo itu nggak mari-mari (sembuh-sembuh). Sebab penanganannya sulit karena Solo ini menjadi pusat pergerakan manusia,” katanya.

Sehingga penurunan level di kota Solo menjadi paling akhir. Sebab penanganannya bersamaan dengan penanganan dari enam kabupaten di sekitarnya. ”Bukan karena Solo-nya, tapi Solo Raya ini termasuk satu kompleks,” ucapnya.

Dalam peninjauan ini Muhadjir didampingi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Dalam kesempatan ini Pemkot Solo memvaksin warga berusia di atas 12 tahun dan para penyandang disabilitas. ”Karena sudah masuk sekolah, kita kejar vaksinasi pelajar,” kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.