Home Ekonomi Sandiaga Dukung Pelatihan UMKM Kembangkan Kuliner Kekinian

Sandiaga Dukung Pelatihan UMKM Kembangkan Kuliner Kekinian

Jakarta, Gatra.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mendukung kolaborasi Mondelez Indonesia dengan beberapa pihak menggelar pelatihan untuk mengembangan UMKM kuliner melalui inspirasi kreativitas kuliner ‘kekinian’.

“Kami turut menyambut baik hadirnya inisiatif #DukungUMKMKuliner ini untuk menginspirasi para pelaku UMKM agar dapat mengembangkan bisnisnya secara lebih kreatif, di antaranya melalui pengembangan menu-menu kuliner ‘kekinian’," kata Sandiaga dalam webinar bertajuk "#DukungUMKMKuliner" pada Kamis (2/9).

Sandi, demikian orang nomor satu di Kemenparekraf ini akrab disapa, optimistis bahwa pelatihan yang akan diselenggarakan oleh Modelez Indonesia bersama Go Food, Sahabat UMKM, dan Natural Cooking Club akan menginspirasi para pelaku UMKM kuliner.

"Termasuk bagaimana secara kreatif memanfaatkan teknologi digital dan digital marketing untuk mempromosikan bisnis mereka,” katanya.

Kolaborasi Modelez Indonesia dengan beberapa pihak di atas tersebut digagas untuk membangkitkan UMKM kuliner yang juga terdampak pandemi Covid-19. Padahal, UMKM merupakan salah satu dari 17 sub sektor ekonomi kreatif yang menjadi penyumbang terbesar struktur Produk Domestik Bruto (PDB), yakni 41% dari keseluruhan sektor ekonomi kreatif tersebut.

President Director Mondelez Indonesia, Prashant Peres, menyampaikan, inisiatif #DukungUMKMKuliner ini merupakan salah satu tanggung jawab sosial pihaknya untuk membagikan pengetahuan terkait tren kekinian dunia kuliner, utamanya camilan dan dessert, kepada para pelaku bisnis kuliner UMKM.

"UMKM sebagai salah satu stakeholder terpenting kami, sehingga pengetahuan ini dapat mereka manfaatkan untuk meningkatkan bisnis,” kata Prashant.

Kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi kuliner atau camilan, kini terus berkembang menjadi bagian dari gaya hidup. Ini berdasarkan hasil survei konsumen Mondelez International The State of Snacking 2020 yang menyebutkan bahwa pandemi telah meningkatkan kebiasaan ngemil masyarakat Indonesia.

Survei tersebut juga mengungkap bahwa 77% responden mencari makanan baru selama pandemi dan 54% mendapatkan ide makanannya dari media sosial (medsos).

“Dari sisi bisnis, tren tersebut tentu menjadi peluang tersendiri bagi pelaku UMKM kuliner untuk terus mengembangkan usahanya, termasuk membuka peluang dari media sosial,” ujar Prashant.

Sekretaris Jenderal Sahabat UMKM, Faisal Hasan Basri, mengaku setuju bahwa UMKM kuliner memiliki kesempatan yang besar untuk terus berkembang, seiring dengan meningkatnya kebiasaan masyarakat Indonesia dalam mengkonsumsi camilan. Namun di sisi lain, UMKM kuliner juga menghadapi tantangan yang cukup rumit.

“Di sinilah diperlukan adanya kolaborasi antara pelaku UMKM kuliner dengan berbagai pihak, baik bersama pemerintah maupun sektor swasta untuk bersama-sama dapat mengatasi tantangan tersebut,” ujar Faisal.

Chef dan Penggiat UMKM Kuliner, Fatmah Bahalwan, menyampaikan, hasil survei tersebut sangat relevan bahwa kuliner ‘kekinian’ menjadi salah satu yang kini semakin digemari masyarakat. Kuliner kekinian dapat diasosiasikan dengan kuliner baru dan menarik yang populer di sosial media, yang seringkali menambahkan bahan-bahan yang memang sudah populer, seperti keju atau cokelat.

“Dengan didukung ide kreatif, bahan makanan yang sederhana bisa menjadi istimewa, sehingga meningkatkan peluang peningkatan harga jualnya," katanya.

Fatmah memberikan salah satu tips untuk meningkatkan kelas kuliner menjadi ‘kekinian’, yakni memadukan penganan dengan bahan-bahan populer berkualitas tinggi yang sudah pasti disukai masyarakat. Sebagai contohnya, menggunakan keju KRAFT, Oreo crumb, ataupun cokelat Cadbury.

Founder Martabak Orient, Affan Achmad Affandi, perwakilan GoFood Partner Sukses, menguraikan cara kreatif membangun bisnis dengan kuliner ‘kekinian’ sehingga dapat menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan walaupun berada di kondisi pandemi yang tidak mudah.

“Kita harus kreatif menangkap kesempatan dengan memahami tren pasar agar dapat bertahan dan bangkit di tengah kondisi yang menantang, penting untuk memahami tren dan preferensi pelanggan dalam mengkonsumsi kuliner," ungkapnya.

Affan mengatakan, Martabak Orient juga selalu berusaha untuk menggunakan sosial media sebagai upaya promosi dan bergabung di GoFood agar bisa mempromosikan berbagai produk dan membuka akses ke pelanggan seluas-luasnya.

Prashant menambahkan, pelatihan untuk para pelaku UMKM kuliner ini akan digelar secara virtual yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 September 2021 bertajuk “Kreatif Kembangkan Bisnis Kuliner Kekinian”.

Dalam pelatihan tersebut, berbagai materi akan diberikan, mulai dari pengembangan kreativitas dalam menghadirkan menu kuliner kekinian, hingga pemanfaatan digital marketing sebagai ujung tombak strategi promosi usaha, terutama di masa pandemi, serta berbagai tips pengembangan usaha dari para ahlinya.

Para pelaku UMKM kuliner dapat mendaftarkan diri pada pelatihan ini melalui tautan https://bit.ly/WorkshopUMKMMondelez paling lambat tanggal 4 September 2021. 

Selain melalui pelatihan, Mondelez Indonesia juga menghadirkan berbagai inspirasi menu kekinian guna mengembangkan kreativitas pelaku UMKM melalui website www.snacks-desserts.id yang dapat diakses dengan mudah setiap saat.

Menurutnya, dukungan terhadap UMKM kuliner ini sejalan dengan tujuan perusahaan, yakni ‘Empower People to Snack Right’. Mondelez International berkomitmen membuat produk-produknya dengan cara yang tepat, termasuk dalam memberdayakan masyarakat dan komunitas di sepanjang rantai bisnis.

"Kami berharap inisiatif ini turut meningkatkan bisnis UMKM kuliner, sekaligus mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional,” kata Prashant.

145