Home Ekonomi Ini Cara PBA Gerakkan Ekonomi Kreatif

Ini Cara PBA Gerakkan Ekonomi Kreatif

Jakarta, Gatra.com – Fesyen merupakan salah satu bidang usaha yang terdampak pandemi Covid-19. Untuk menggairahkan kembali sektor ekonomi kreatif tersebut, Perkumpulan Bumi Alumni (PBA) menggelar acara Nikah Bersama.

Ketua Pantia Nikah Bersama PBA, Prima Dewi, menyampaikan, Nikah Bersama yang dihelat pada akhir pekan ini, merupakan kegiatan nirlaba guna membantu masyarakat kecil kurang mampu serta UMKM terdampak pandemi.

Menurut Dewi, selain melibatkan UMKM di bidang fesyen, tata rias (make up), craft, hingga kuliner dari PBA, pihaknya juga menggandeng Keluarahan Padjadjaran dan KUA Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Acara yang berlangsung di BTC Fashion Mall tersebut diikuti oleh 6 pasang pengantin dari berbagai latar belakang. Lurah Padjadjaran, Paridin, menyampaikan apresiasi kepada PBA dan UMKM PBA yang telah membantu warga untuk melangsungkan acara ini.

Kepala Bidang Hubungan Antar-Lembaga PBA, Dewi Tenty Septi Artiany, menyampaikan, acara ini merupakan komitmen PBA untuk memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya warga sekitar.

Selain itu, merupakan upaya menggairahkan pelaku UMKM di bidang fesyen dan craft untuk bertahan di masa pandemi Covid-19. Acara ini didukung penuh oleh pelaku UMKM Alumni Unpad di bidang fasyen, makanan dan minuman, serta fotografi.

"Semoga kegiatan ini juga dapat tetap membangkitkan semangat pelaku UMKM di tengah pandemi Covid-19," kata perempuan yang akrab disapa teh Dete itu.

Ketua Umum (Ketum) PBA, Ary Zulfikar, menyampaikan, ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam acara yang menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Kang Azoo, demikian Ary Zulfikar karib disapa, menyampaikan selamat kepada 6 pasangan penganting serta mendoakan semoga menjadi keluarga bahagia sakinah mawadah warahmah (samawa).

"Membangun suatu pernikahan tidak perlu menunggu sudah siap atau belum, sudah punya uang atau belum. Ibarat kemerdekaan Indonesia, kita tidak perlu menunggu makmur dan sejahtera dahulu baru merdeka. Tetapi merdeka dahulu baru makmur," katanya.

Sebelum membuka acara Nikah Bersama, kang Azoo menyampaikan pesan kepada para mempelai. Ia mengutip pernyataan Henry Ford, "Coming together is a beginning, staying together is progress, and working together is success”. Maksudnya, perkawinan itu tidak hanya tinggal bersama, tetapi juga saling bekerja sama dan melengkapi untuk menuju kesuksesan.

Sebelum para mempelai mengucapkan ijab kabul, Uztad Dede Fatan menyampaikan ceramah perkawinan serta dilantunkannya ayat suci Alquran oleh petugas dari pondok pesantren tahfidz yatim dan dhuafa, Al-Bayyinah.

Selepas itu, ijab kabul dilakukan satu per satu untuk menjaga prokes kesehatan. Kang Azoo yang juga menjabat Direktur Eksekutif Hukum Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), menjadi saksi nikah salah satu calon pengantin.

Selepas ijab kabul, para mempelai bergantian mengikuti sesi foto bersama dengan keluarga. Mereka menunjukkan buku nikah di panggung pelaminan yang didesain oleh pelaku UMKM PBA.

Para mempelai yang mengikuti pernikahan yang digelar menggunakan adat Sunda tersebut tampak sumringah dalam balutan baju pengantin putih, tata rias, pelaminan gaya rustik yang unik karya UMKM PBA. Berbagai hantaran disiapkan untuk menambah kebahagiaan para mempelai.

Siti Duroh Fatimah Wahyulani dan pasangannya, Jajat Sudrajat, yang didandani oleh Rumah Kebaya by Nila menyatakan terharu dan sangat bahagia berkesempatan mengikuti acara Nikah Bersama ini. Mereka juga mengaku sangat menyukai baju pengatin yang dikenakan.

Siti dan Jajat menyampaikan, pernikahan ini sudah lama diimpikan. Demikian pula disampaikan pasangan Sayyidah Nurfadillah dan Muhammad Jundi Syahid Subagja, serta keempat pasangan lainnya.

“Kegiatan ini diharapkan dapat mendorong semangat dari pelaku ekonomi kreatif dari Komunitas UMKM Alumni yang tergabung dalam PBA," kata Azoo.

187