Beijing, Gatra.com - Kementerian luar negeri China pada hari Kamis mengecam kemitraan keamanan baru AS-Inggris-Australia yang akan membantu Canberra memperoleh kapal selam bertenaga nuklir. Beijing menilai kerja sama itu ketiga negara itu merusak perdamaian dan stabilitas regional.

“China akan memantau situasi dengan cermat, kata juru bicara kementerian Zhao Lijian dalam jumpa pers harian di Beijing, dikutip Reuters, Kamis (16/9). 

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace menyebut melalui kemitraan tersebut, Industri pertahanan Inggris akan mendapat dorongan dari pakta kapal selam nuklir baru melalui teknologi AS dan Inggris bersama Australia. 

Wallace mengatakan pakta itu bukan "pengkhianatan" apa yang pernah dibicarakan dengan Perancis, --sebelumnya terjadi kontrak kerja sama Australia denga Perancis soal kapal selam.
“Akan ada dorongan untuk industri pertahanan Inggris dalam kolaborasi ini karena kami memiliki sub-sistem yang tidak dimiliki Australia, yang dapat kami tawarkan ke dalamnya,” kata Wallace kepada BBC.

Adapun badan pengawas nuklir PBB mengatakan pada hari Kamis bahwa Australia, Inggris dan AS telah menyampaikan mengenai kemitraan keamanan tiga arah mereka, yang akan memberi Australia akses ke teknologi AS untuk membangun kapal selam nuklir.

Badan Energi Atom Internasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negara-negara telah menginformasikannya “bahwa tujuan penting dari kerja sama ini adalah untuk mempertahankan 'kekuatan rezim non-proliferasi nuklir dan Kredensial non-proliferasi Australia yang patut dicontoh' dan bahwa mereka akan 'terlibat dengan IAEA selama beberapa bulan mendatang'.”