Home Internasional Hadapi China, Biden dan Sekutunya Siapkan Kapal Selam Bertenaga Nuklir di Australia

Hadapi China, Biden dan Sekutunya Siapkan Kapal Selam Bertenaga Nuklir di Australia

San Diego, Gatra.com - Para pemimpin Amerika Serikat, Australia dan Inggris mengungkapkan rencana mereka untuk menyediakan Australia kapal selam bertenaga nuklir. Sebuah langkah besar yang melibatkan investasi ratusan miliar dolar, yang disiapkan untuk melawan China, yang ambisi di Indo-Pasifik.

Berbicara dalam sebuah upacara di pangkalan angkatan laut AS di San Diego, didampingi oleh Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, Presiden AS Joe Biden menyebut perjanjian di bawah kemitraan AUKUS 2021, sebagai bagian dari komitmen bersama untuk kebebasan dan keterbukaan wilayah Indo-Pasifik dengan dua sekutu paling kuat dan sigap Amerika.

Sunak menyebutnya terjadinya kemitraan yang kuat. 

"Untuk pertama kalinya itu berarti tiga armada kapal selam bekerja sama melintasi Atlantik dan Pasifik menjaga lautan kita bebas selama beberapa dekade mendatang," katanya, dikutip Reuters, Senin (14/3).

Di bawah kesepakatan itu, Amerika Serikat berniat untuk menjual ke Australia tiga kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia AS, yang dibangun oleh General Dynamics, pada awal 2030-an, dengan menadi opsi untuk membeli dua lagi jika diperlukan, sebagaimana pernyataan bersama itu.

Baca Juga: Kapal Selam Nuklir Australia: Akankah Jadi Perang Dingin Baru China - AS

Pernyataan dari para pemimpin itu mengatakan proyek multi-tahap akan meningkat dengan menyiapkan produksi Inggris dan Australia dan pengoperasian kapal selam kelas baru – SSN-AUKUS. Sebuah kapal "dikembangkan secara trilateral" berdasarkan desain generasi berikutnya yang akan dibangun di Inggris dan Australia serta menyertakan teknologi AS yang “canggih”.

Seorang pejabat pertahanan Australia mengatakan proyek tersebut akan menelan biaya A$368 miliar (US$245 miliar) atau sekitar Rp 3,7 kuadriliun selama tiga hingga tahun 2055.

Biden menekankan bahwa kapal selam itu akan bertenaga nuklir, bukan bersenjata nuklir. "”Perahu” ini tidak akan memiliki senjata nuklir apa pun," katanya.

“Inggris akan menerima pengiriman kapal selam SSN-AUKUS pertamanya pada akhir 2030-an, dan Australia akan menerima yang pertama pada awal 2040-an,” bunyi pernyataan Albanese dan pihak Inggris.

“Kapal akan dibangun oleh BAE Systems dan Rolls-Royce,” kata sumber di Inggris.

Baca Juga: Korea Utara Kritisi Program Kapal Selam Nuklir Australia

Perjanjian tersebut juga akan meninaju bagaimana kapal selam AS dan Inggris dikerahkan di Australia Barat, untuk membantu melatih awak Australia dan meningkatkan pencegahan. 

“Amerika Serikat dan Inggris akan memulai pengerahan rotasi ini paling cepat tahun 2027,” kata sumber itu. Pejabat AS mengatakan langkah ini akan meningkat menjadi empat kapal selam AS dan satu Inggris, dalam beberapa tahun.

“Fase pertama dari rencana awal ini sudah berjalan dengan kapal selam serang bertenaga nuklir kelas Virginia AS Asheville, mengunjungi Perth di Australia Barat,” kata para pejabat.

Berbagi teknologi propulsi nuklir 

AUKUS akan menjadi pertama kalinya bagi Washington dengan berbagi teknologi propulsi nuklir sejak melakukannya dengan Inggris pada 1950-an.

China selama ini mengutuk AUKUS sebagai tindakan ilegal proliferasi nuklir. Dalam peluncuran kemitraan tersebut, Australia juga mengecewakan Prancis dengan tiba-tiba membatalkan kesepakatan membeli kapal selam konvensional Prancis.

Ketika memberi pengarahan kepada wartawan pada hari Jumat, Sullivan menepis kekhawatiran China dan menunjuk pada pembangunan militer Beijing sendiri, termasuk kapal selam bertenaga nuklir.

“Kami telah berkomunikasi dengan mereka tentang AUKUS dan mencari informasi lebih lanjut dari mereka tentang niat mereka,” katanya.

Masih ada pertanyaan besar tentang rencana tersebut, paling tidak mengenai pembatasan ketat AS pada pembagian teknologi ekstensif yang diperlukan, untuk proyek tersebut dan tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan mengirimkan kapal selam, bahkan ketika ancaman yang dirasakan oleh China meningkat.

Mencerminkan kapasitas produksi AS yang membengkak, pejabat senior AS mengatakan kepada Reuters bahwa sangat mungkin satu atau dua kapal selam kelas Virginia, akan dijual ke Australia --yang selama ini kapal telah berada di layanan AS. Namun masih memerlukan persetujuan kongres.

Investasi Miliar Dollar

“Australia telah setuju untuk menyumbangkan dana peningkatan kapasitas produksi dan pemeliharaan kapal selam AS dan Inggris, kata seorang pejabat.

Dia mengatakan Washington sedang melihat investasi "miliar dua digit" di pangkalan industri kapal selamnya di atas US$4,6 miliar yang telah dijanjikan untuk tahun 2023-2029 dan bahwa kontribusi Australia akan kurang dari 15 persen dari total.

Albanese mengharapkan kesepakatan AUKUS akan menghasilkan A$6 miliar yang diinvestasikan dalam kemampuan industri Australia selama empat tahun ke depan, dan menciptakan sekitar 20.000 pekerjaan langsung selama 30 tahun ke depan. 

Baca Juga: AS, Inggris, Australia Setuju Bekerja Sama Siapkan Persenjataan Hipersonik

Dia mengatakan komitmen dari pemerintah Australia akan membutuhkan dana sebesar sekitar 0,15 persen dari PDB per tahun.

“Program kapal selam bertenaga nuklir Australia dengan Amerika Serikat dan Inggris akan menelan biaya Australia hingga A$368 miliar (US$245 miliar) pada tahun 2055, kata seorang pejabat pertahanan.

Seorang pejabat senior AS mengatakan AUKUS dibentuk seiring meningkatnya ancaman di Indo-Pasifik, tidak hanya dari China terhadap Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri dan di Laut China Selatan yang diperebutkan, tetapi juga dari Rusia, yang telah melakukan latihan bersama dengan China, dan juga Korea Utara.

272