Lombok Tengah, Gatra.com- Target vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat NTB masih terbilang rendah. Karena itu pemerintah pusat melalui aksi TNI-Polri termasuk keterlibatan tokoh masyarakat harus semakin dimassifkan untuk mempercepat capaian target vaksinasi dimaksud.

Serapan vaksinasi yang belum merata terutama di wilayah penyangga destinasi pariwisata superprioritas KEK Mandalika, Lombok Tengah (Loteng) menjadi sentilan sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh adat Loteng. “Pencapaian vaksinasi di daerah Loteng beberapa minggu yang lalu masih sangat rendah, terutama daerah penyangga KEK Mandalika yaitu desa-desa yang berada di Kecamatan Pujut. Apalagi Super Bike dan MotoGP dunia makin dekat,” kata tokoh masyarakat adat Loteng Lalu Tajir Syahroni (Jumat (17/9) di Praya .

Tokoh asal Lombok Selatan yang pernah menjadi kandidat Bupati Lombok Tengah pada Pilkada 2010 megharapkan, agar capaian vaksinasi Covid-19 harus segera diselesaikan, terutama di desa-desa penyangga KEK Mandalika, minimal pada bulan September bisa mencapai angka diatas 70% karena acara-acara besar akan segera diadakan disitu.

"Pencapaian vaksinasi di daerah penyangga masih cukup rendah. Mestinya target Pemerintah bisa tercapai yaitu angka untuk bisa herd immunity. Itu harapan kami selaku warga lingkar KEK Mandalika kemarin. Namun kami oftimis melihat perkembangan terakhir dibawah kendali Polda NTB hal itu sepertinya akan tercapai. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi kerja teman-teman Polda NTB, TNI dan bersama Pemda,” kata Tajir yang biasa disapa Miq Tajir ini.

Miq Tajir juga mengurai, masyarakat Pujut sekarang sudah tidak takut lagi divaksin, ini terlihat seperti pada saat acara vaksinasi beberapa waktu yang lalu yang digelar di Desa Rembitan. Warga Pujut nampak antusias walaupun akhirnya ada terlihat kecewa karena tidak sesuainya jumlah ketersediaan vaksin dengan masyarakat yang hadir pada saat itu. Namun sejauh ini, diapresiasi kerja semua pihak. "Mari ajak anggota keluarga yang belum divaksin untuk datang ke lokasi vaksinasi yang tersedia," kata salah satu mantan aktivis senior Lombok Tengah ini.