California, Gatra.com- Kebakaran Surga dan Koloni, yang secara kolektif disebut Kebakaran Kompleks KNP, telah menyala, tidak terkendali, di Taman Nasional Sequoia California sejak 10 September, menurut Kelompok Koordinasi Kebakaran Liar Nasional. Pada Jumat (17 September), api, yang disebabkan oleh badai petir, telah menyebar di 11.365 hektare (4.599 hektare) taman dan telah mendekati "Hutan Raksasa", yang merupakan rumah bagi banyak pohon paling besar di planet ini.
Hutan Raksasa berisi pohon terbesar di dunia berdasarkan volume, yang dijuluki General Sherman --Jenderal Amerika saat perang saudara, sequoia berusia 2.200 tahun yang tingginya 275 kaki (83 meter) dan berdiameter lebih dari 36 kaki (11 m), menurut National Park Service.
Sequoias raksasa (Sequoiadendron giganteum) beradaptasi untuk menahan kebakaran hutan dan bahkan mengandalkan api untuk memanaskan kerucut mereka dan melepaskan benih, menurut Los Angeles Times. Tetapi perubahan iklim dan kekeringan memicu kebakaran dengan intensitas lebih tinggi yang sekarang terlalu panas bahkan untuk raksasa yang beradaptasi dengan api ini, sebagaimana dibuktikan oleh Api Kastil, yang menewaskan ribuan sequoia raksasa— 10% dari pohon ini — tahun lalu.
Pada Kamis, petugas pemadam kebakaran membungkus pangkalan General Sherman dan beberapa sequoia raksasa lainnya dalam bungkus fleksibel yang terbuat dari aluminium, untuk melindungi mereka dari bara api yang jatuh dan untuk memantulkan panas, menurut LA Times.
"Ini adalah area yang sangat penting bagi banyak orang, jadi banyak upaya khusus dilakukan untuk melindungi hutan ini," kata Rebecca Paterson, juru bicara Taman Nasional Sequoia and Kings Canyon, kepada LA Times. Selain menerapkan bungkus aluminium, petugas pemadam kebakaran menggunakan api terkontrol untuk membersihkan vegetasi di sekitar pohon sehingga lebih sedikit bahan untuk dinyalakan.
Petugas pemadam kebakaran telah melakukan pembakaran yang ditentukan sebelumnya di Hutan Raksasa, yang mungkin telah melindungi hutan dari kebakaran besar-besaran pada tahun 2015, menurut LA Times.
