Home Hukum Peredaran Narkoba di Tegal Meningkat saat Pandemi

Peredaran Narkoba di Tegal Meningkat saat Pandemi

Tegal, Gatra.com - Peredaran narkoba di Kota Tegal, Jawa Tengah meningkat selama masa pandemi Covid-19. Rasa jenuh berada di rumah karena pandemi ditengarai menjadi salah satu faktor penyebab.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tegal, Sudirman mengatakan, peredaran narkoba pada tahun ini meningkat hingga 97 persen dibandingkan tahun lalu. Hal itu dilihat dari jumlah penungkapan kasus. "Walaupun pandemi, kasus peredaran narkoba meningkat," kata Sudirman, Senin (20/9).

Sudirman mengungkapkan, sepanjang tahun lalu terdapat 37 kasus peredaran narkoba yang diungkap. Sedangkan tahun ini hingga September, jumlahnya sudah mencapai 36 kasus. "Ada kenaikan karena ini belum sampai akhir tahun, masih sampai September," ujarnya.

Menurut Sudirman, narkoba yang belakangan ini paling banyak beredar adalah jenis ganja, baik yang alami maupun sintesis. Peningkatan peredaran narkoba jenis terjadi di hampir semua daerah.

"Sintesis ini yang berbahaya sekali. Ini bisa masuk ke rokok langsung, ke makanan dan minuman. Ini yang sangat meningkat, progresnya luar biasa di hampir semua daerah," ungkapnya.

Sudirman menyebut, berdasarkan kasus yang diungkap, mayoritas pengguna narkoba adalah kalangan pengangguran atau tidak bekerja dan pelajar. "Penyalahguna kebanyakan usia tidak bekerja. Kalau pelajar dan mahasiswa sekitar 22 persen," ujarnya.

Sudirman menduga faktor penyebab peningkatan peredaran narkoba di masa pandemi tersebut antara lain karena pandemi mengharuskan orang banyak berada di rumah baik work from home (WFH) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Ini kan pandemi, bisa saja orang bosen di rumah, atau merasa bebas di rumah akhirnya makai. Bisa juga ada tekanan pekerjaan juga, di-PHK karena pandemi akhirnya lari ke narkoba. Yang sekolah, karena tidak masuk kelas, ada yang nawarin," ucapnya.

Selain itu, kata Sudirman, semakin mudahnya penjualan secara online melalui media sosial (medsos) juga turut mempengaruhi peningkatan peredaran narkoba selama pandemi.

"Bandar, pengedar juga sekarang juga masuk ke medsos. Ini tantangan buat guru-guru dan para orang tua juga untuk melakukan pengawasan," kata dia.

Menurut Sudirman, selain kasus, jumlah pengguna narkoba yang direhabilitasi juga meningkat. Peningkatannya mencapai 150 persen dari tahun lalu.

"Walau meningkat, ini bukan sesuatu yang jelek. Saya menganggap ini artinya penyalahguna atau pecandu narkoba mulai menyadari bahwa tidak bisa dia berhenti sendiri, tapi perlu bantuan orang-orang profesional, dalam hal ini rehabiitasi. Di BNN Kota Tegal ada pelayanan rehabilitasi gratis," ujarnya.

1148