Home Kesehatan Perdana Selama Pandemi, Ruang Isolasi Covid-19 RSUD di Kabupaten Tegal Kosong

Perdana Selama Pandemi, Ruang Isolasi Covid-19 RSUD di Kabupaten Tegal Kosong

Slawi, Gatra.com - Untuk pertama kalinya selama pandemi, ruang isolasi Covid-19 di RSUD dr Soeselo, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah kosong, Rabu (22/9). Hal itu dinilai karena pengaruh kebijakan PPKM dan vaksinasi.

Direktur RSUD dr Soeselo Guntur M Taqwin mengungkapkan, ruang isolasi Covid-19 non-ICU dan ICU sudah kosong karena sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat.

"Alhamdulillah per hari ini ruang isolasi biasa dan ICU kosong. Tidak ada pasien positif maupun suspect yang dirawat," ungkapnya, Rabu (22/9).

Menurut Guntur, kapasitas ruang isolasi non-ICU sebanyak 154 tempat tidur dan ICU sebanyak delapan tempat tidur. Lantaran sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat, tingkat keterisian atau BOR sudah nol persen.

"BOR nol persen ini baru pertama kali selama pandemi. Dampak vaksin dan PPKM ternyata berpengaruh besar terhadap prevalensi Covid-19" ujarnya.

Guntur mengatakan, sebelumnya BOR ruang isolasi Covid-19 pernah mencapai 100 persen bahkan melebihi kapasitas pada pertengahan Juni lalu saat jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal, tengah melonjak drastis. Akibat sudah penuhnya ruang isolasi yang saat itu kapasitasnya total mencapai 180 tempat tidur, puluhan pasien terpaksa harus dirawat di UGD terlebih dahulu.

"Dulu di UGD pasien yang antre pernah sampai 30-an dan kita harus nolak-nolak pasien. UGD sempat kita tutup beberapa jam dan dibikin ruang isolasi," ujarnya.

Meski sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat, Guntur mengatakan ruang isolasi Covid-19 tidak akan ditutup. Hal ini untuk mengantisipasi jika kasus Covid-19 kembali melonjak.

Menurutnya, hanya beberapa ruang isolasi yang akan difungsikan kembali untuk merawat pasien biasa setelah lebih dulu disterilkan.

"Kebijakan pemerintah kan belum mencabut masa pandemi, dan Kabupaten Tegal masih PPKM level 3. Walaupun kasus di di rumah sakit sudah zero, tapi cakupan vaksin kan belum sesuai target. Ini lagi dikejar agar cakupannya tercapai. Kita juga ikut membantu Dinkes dengan menurunkan tiga tim i lapangan," ujarnya.

Selain jumlah pasien Covid-19 yang dirawat terus berkurang dan akhirnya sudah nol, Guntur juga menyebut jumlah sampel swab hasil tracing kontak erat pasien Covid-19 yang diperiksa di laboratorium PCR RSUD dr Soeselo menurun.

"Jumlahnya tidak terlalu banyak dan hasilnya banyak yang negatif juga. Dari jumlah swab yang diperiksa sekitar 50 sampai100 per hari, yang negatif kurang lebih 80 sampai 90. Yang positif juga tidak ada gejala sehingga hanya isolasi mandiri," ungkapnya.

1357