Home Internasional Taliban akan Kembalikan Hukum Syariah, Potong Tangan bagi Pencuri

Taliban akan Kembalikan Hukum Syariah, Potong Tangan bagi Pencuri

Kabul, Gatra.com - Taliban akan mengembalikan hukuman berat termasuk penerapan eksekusi mati dan pemotongan anggota badan sebagai hukuman atas kejahatan yang dilakukan oleh masyarakat atau seseorang. 

Pernyataan tu diungkapkan seorang pejabat Taliban kepada The Associated Press, Kamis (23/9).

Sejak menguasai Afghanistan pada 15 Agustus, Taliban telah meluncurkan serangan ‘pesona’ untuk merehabilitasi citra sebagian kelompok garis keras dari era 1996-2001 ketika mereka melakukan eksekusi di depan umum. Pria yang tidak salat di masjid akan dicambuk, pergerakan wanita di luar rumah setiap hari akan dibatasi. Itu merupakan interpretasi ekstrim dari hukum Islam, Syariah, yang ditegakkan.

Pemerintah baru Taliban sebagian besar terdiri dari anggota kelompok senior. Kelompok tersebut membubarkan Kementerian Urusan Perempuan dan membawa kembali Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan.

Namun, tampaknya Taliban tidak banyak mengubah nilai-nilai inti mereka seperti yang ditekankan Mullah Nooruddin Turabi dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press bahwa kelompok itu akan melakukan hukuman yang dianggap pantas dan menuntut masyarakat internasional, untuk tidak ikut campur.

“Semua orang mengkritik kami atas hukuman di stadion [eksekusi publik], tetapi kami tidak pernah mengatakan apa pun tentang hukum dan hukuman mereka. Tidak ada yang akan memberi tahu kita seperti apa seharusnya hukum kita. Kami akan mengikuti Islam dan kami akan membuat hukum kami berdasarkan Al-Qur'an," kata Turabi.

Turbai, yang merupakan kepala Kementerian Penyebaran Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan selama era Taliban sebelumnya, mengatakan bahwa kejahatan pembunuhan akan dihukum dengan eksekusi mati di hadapan umum, yang biasa dilakukan oleh Taliban itu dengan satu peluru ditembakkan ke kepala.
Namun, tetap diberikan opsi bagi keluarga korban pembunuhan, untuk memilih apakah menerima "uang darah" sebagai pengganti untuk menyelamatkan nyawa pembunuhan.

Begitu juga pencuri akan dihukum dengan potong tangan dan untuk perampokan di jalan raya, hukumannya adalah potong tangan dan kaki.

“Pemotongan tangan sangat diperlukan untuk keamanan” karena efek jeranya, “kata Turbai.

Turbai mengatakan bahwa kali ini, Taliban akan memiliki hakim untuk mengadili kasus sebelum memberikan hukuman.

“Kami berubah dari masa lalu,” katanya.

Dia mengatakan sekarang Taliban akan mengizinkan televisi, ponsel, foto dan video “karena ini adalah kebutuhan rakyat. “Kami serius tentang hal itu,” katanya.

Dia menyarankan Taliban melihat media sebagai cara untuk menyebarkan pesan mereka. 

“Sekarang kita tahu daripada hanya mencapai ratusan, kita bisa mencapai jutaan (informasi),” katanya.

271