Pekanbaru,Gatra.com – Ketua Dewan Persatuan Alumni (PA) 212 Provinsi Riau, Ustad Ade Hasibuan, mendorong seluruh pengurus PA 212 untuk menggelar nonton bareng film "Pengkhianatan G30S/PKI". Nantinya, gelaran nonton bareng itu mesti mengacu pada protokol kesehatan.
Selain gelaran nonton bareng, PA 212 juga disarankan mendorong para ulama, ustaz, tuan guru, tokoh islam, tokoh masyarakat serta elemen bangsa lainnya untuk menolak bangkitnya faham komunisme atau neo-PKI.
Baca Juga: Komunitas Pemuda Jambi Putar Film G 30 SPKI
"Pun begitu bagi sekolah-sekolah dan lembaga lainnya untuk terus bersemangat memberikan pembelajaran, pengetahuan tentang bahaya laten dari ideologi komunisme, terutama kepada para generasi-generasi muda [milenial] saat ini. Sebab, bangsa ini punya catatan sejarah yang tidak boleh terlupakan," urainya melalui keterangan tertulis, Jumat (24/9).
Ade menilai generasi muda perlu diingatkan dengan peristiwa sejarah tersebut. Pasalnya, seiring penghapusan peristiwa penghiatan PKI dari kurikulum pelajaran sejarah, maka generasi muda rentan dikaburkan dari peristiwa bersejarah tersebut.
Baca Juga: Ini Indikasi Kebangkitan PKI Versi Presidium Alumni 212
Padahal menurut Ade, kondisi negara saat ini, persis dengan masa lalu, seperti pembubaran organisasi Islam, kriminalisasi terhadap aktivis dan ulama, hingga ulama atau ustaz menjadi target pembunuhan orang-orang gila.
"Pancasila mau diubah menjadi ekasila, agama mau dibenturkan dengan nilai-nilai yang ada di Pancasila, hukum tidak berkeadilan, kezaliman pada rakyat kecil oleh kaum kapitalisme atau oligarki, itu terjadi di mana-mana. Kita tidak tahu apalagi yang akan terjadi kedepan bila belum sadar atau belum terbangun dari mimpi panjangnya," kata dia.
