Home Ekonomi Atasi Kemiskinan Pemkab Blora Gandeng Perguruan Tinggi

Atasi Kemiskinan Pemkab Blora Gandeng Perguruan Tinggi

Blora, Gatra.com - Angka kemiskinan di Kabupaten Blora masih cukup tinggi se-Jawa tengah. Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat guna mengatasi permasalahan tersebut.

Salah satunya dengan menggandeng perguruan tinggi. Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati mengatakan, pengentasan kemiskinan tidak bisa diselesaikan sendiri oleh Pemkab. Dibutuhkan kolaborasi dan dukungan dengan berbagai pihak termasuk Perguruan Tinggi.

“Ada sekitar sepuluh perguruan tinggi di Blora, Kami meminta bantuan panjenengan, pemikiran atau apapun dari perguruan tinggi yang bisa dilakukan untuk bersama-sama memajukan Kabupaten Blora,” pinta Wabup Blora, Tri Yuli Setyowati saat menggelar audiensi dengan pimpinan Perguruan Tinggi di Blora pada Kamis (23/9).

Hadir dalam audiensi itu sejumlah pimpinan perguruan tinggi diantaranya dari PEM Akamigas Cepu, STTR Cepu, Poltekkes Kemenkes Semarang Kampus Blora, STAI Muhammadiyah, STKIP Muhammadiyah Blora, STAI Al Muhammad, STAI Khozinatul Ulum..

Di hadapan para pimpinan perguruan tinggi, Wabup memaparkan kondisi Kabupaten Blora secara umum baik dari segi potensi maupun permasalahan yang dihadapi. Mulai dari angka kemiskinan Blora yang masih tinggi permasalahan infrastruktur, stunting, ketersediaan air bersih, dan permasalahan lainnya.

Di sisi lain, Blora memiliki banyak potensi, seperti halnya sektor peternakan Blora menjadi daerah dengan populasi sapi terbanyak se Jawa Tengah, potensi pertanian padi dan jagung, minyak dan gas, kayu dan sebagainya.

“Dengan ini bisa menjadi wawasan kita bersama, dan bisa menjadi bahan pemikiran untuk panjenengan diskusikan, terkait apa yang bisa kita perbuat bersama-sama untuk Kabupaten Blora, ”kata Tri.

Sementara itu, Sekretaris Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Blora Free Bayu Alamanda, berharap agar perguruan tinggi dapat membantu mendukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, stunting dan sebagainya.

“Saya berharap teman-teman mau untuk bersinergi dengan Pemkab Blora, program apapun yang ada di instansi bapak ibu terkait ini, agar bisa matching dengan RPJMD. Di RPJMD ada 45 program unggulan, monggo bapak ibu bisa membantu program tersebut.” ucap Bayu.

Berdasarkan data yang dipaparkan, terdapat 48 desa yang menjadi prioritas pengentasan kemiskinan di Blora. Serta, terdapat 44 desa yang menjadi lokus penanganan stunting di Blora.

Intervensi dari perguruan tinggi dalam pengentasan kemiskinan sangat dibutuhkan, beberapa diantaranya melalui berbagai program KKN, pengabdian masyarakat, dan sebagainya.

“Dengan hasil rapat ini diharapkan oleh Pak Bupati dan Bu Wakil Bupati nanti ditambahi didampingi teman teman perguruan tinggi se-kabupaten Blora, desa merah kemiskinan ini bisa turun. Ini perlu sinergitas antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan termasuk perguruan tinggi," pungkasnya.

252