Ogan Ilir, Gatra.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreaktif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno, memberikan saran usai mengunjungi Desa Wisata Ekowisata Desa Burai di Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Kamis (30/9).

Dalam kunjungan kerjanya tersebut, Sandiaga sempat berkeliling untuk melihat langsung kerajinan tangan khas desa setempat. Mulai dari tenun songket, kerajinan purun, kemplang tunu, dan lainnya yang menunjang potensi Desa Wisata Ekowisata Desa Burai.

Kendati begitu, Sandiaga menyebut pada dasarnya apa yang disajikan Desa Burai di Kabupaten Ogan Ilir tersebut sudah baik. Namun, dirinya menyoroti dari segi pemasarannya.

“Nah, untuk pemasarannya itu harus lebih baik lagi ke depannya. Dengan begitu, orang dari luar pun akan tertarik untuk datang ke sini (Desa Burai),” ujarnya.

Saran lainya, katanya, Pemerintah Desa Burai harus membuka peluang dengan kerja sama dengan produsen cat. Tujuannya, agar Kampung Warna-warni di desa tersebut tetap terjaga.

“Tentunya, itu akan jadi semangat kita supaya dapat berkembang dan membuka peluang usaha. Kalau kita lihat seperti ini, masyarakat sangat antusiasme dan ekonomi masyarakat pun bakal ikut bangkit,” katanya.

Pihaknya pun akan memberikan bantuan berupa satu buah perahu getek untuk para pelancong yang berkunjung dan ingin menikmati sungai di Desa Burai. Jadi, mereka yang datang jangan sampai menunggu terlalu lama. “Ada perahu, komitmen tiga bulan dihadirkan di Burai,” katanya.

Sebelumnya, setibanya di desa tersebut Menparekraf Sandiaga didampingi Gubernur Sumsel, Herman Deru, menyusuri sungai di sana menggunakan perahu getek untuk menikmati pesona alam yang disajikan Desa Burai.

Kemudian, mereka menuju Balai Desa Burai untuk mendengarkan paparan dari Kepala Desa Burai dan juga Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) soal Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Dimana, Desa Burai masuk ke dalam 50 desa wisata terbaik.