Home Info Sawit DPD RI: Sawit Harus Dikembangkan Dengan Pendekatan sains

DPD RI: Sawit Harus Dikembangkan Dengan Pendekatan sains

Jakarta, Gatra.com - Perkebunan sawit Indonesia menjadi salah satu yang terluas di dunia. Namun sayangnya secara produktifitas, sawit kita masih belum begitu kompetitif jika dibandingkan dengan negara-negara di kawasan.

Dalam lima tahun terakhir produktivitas kelapa sawit kita hampir dua kali lebih rendah dibandingkan Malaysia. "Tentu tidak bisa kita kaitkan dengan moratorium perluasan perkebunan sawit. Ini tentang input dan introduksi teknologi on farm," kata wakil ketua DPD RI Sultan B Najamudin di Jakarta.

Karena itu, pmpinan Dewan Perwakilan Daerah RI ini mendorong pemerintah untuk mengubah paradigma dan orientasi pengembangan komoditas sawit dari perluasan lahan sawit (ekstensifikasi) menuju agenda intensifikasi perkebunan kelapa sawit.

"Kami mengapresiasi kebijakan pemerintah dalam mengendalikan ekstensifikasi sawit melalui moratorium perkebunan sawit yang berkorelasi langsung terhadap penurunan angka kasus kebakaran hutan Di beberapa wilayah, khususnya di wilayah Sumatera," tambahnya.

Dia berharap upaya pemerintah dalam pengembangan produktivitas sawit sesuai prinsip Indonesian sustainable Palm oil (ISPO) akan membantu CPO Indonesia lebih bisa diterima oleh pasar Eropa.

"Harus kita akui bahwa Sawit merupakan komoditas perkebunan penting dalam menjaga trend pertumbuhan ekonomi nasional. Kita patut bersyukur selama krisis pandemi, sawit menjadi salah satu penyelamat bagi daya tahan ekonomi. Sawit berkontribusi 3.5% bagi PDB nasional, dengan market share global sebesar 55 persen", ungkap

Oleh karena itu industri sawit harus dikembang dengan pendekatan sains dan teknologi yang memadai. Sehingga tidak membutuhkan investasi lahan secara luas.