Home Gaya Hidup Gubernur Edy Targetkan 11 Juta Jiwa Divaksin

Gubernur Edy Targetkan 11 Juta Jiwa Divaksin

Medan, Gatra.com- Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengajak masyarakat untuk ikut serta mendukung pemerintah dalam menghadapi pandemi covid 19 lewat program vaksinasi. Mantan ketua PSSI tersebut menargetkan sebanyak 11 juta jiwa warganya dapat menerima vaksin dengan baik demi tercapainya kekebalan imun kelompok. 
 
Jumlah tersebut menurut Edy 70% dari target vaksinasi di Sumut. Saat ini yang baru tercapai 30,2%. Pencapaian target sangat penting agar mengurangi resiko terpapar wabah yang saat ini masih terjadi di seluruh penjuru dunia. "Sumut baru berhasil mencapai ke angka empat juta. Sehingga masih dibutuhkan tujuh juta lebih lagi guna mewujudkan herd immunity, " katanya dalam salah satu program gebyar vaksin di Medan, kemarin. 
 
Edy mengungkapkan bahwa peningkatan imunitas merupakan salah satu solusi untuk menghadapi pandemi, termasuk perkataan Protokol Kesehatan (Prokes) yang harus dijalankan dengan baik oleh semua pihak. Sejauh ini untuk vaksinasi sendiri diakui Edy sudah mengalami peningkatan yang baik. Pemerintah Pusat mengirimkan vaksin secara bertahap serta setelah tiba di Sumut langsung digunakan kepada masyarakat. 
 
"Jadi setiap datang dari pusat langsung kita lakukan vaksinasi. Banyak pihak yang melakukan vaksinasi. Vaksinasi dilakukan Kodam (TNI), Polri, bahkan Kejaksaan Tinggi juga melaksanakan vaksinasi, datang mengambil vaksin dan melakukannya di wilayah tempat kerjanya," katanya.
 
Saat ini, angka kasus paparan maupun meninggal dunia akibat Covid-19 di Sumut, perlahan tapi pasti mulai menunjukkan tren penurunan. Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengutarakan, Provinsi Sumut memiliki target vaksinasi sebesar 11.000.400. Jumlah 11.000.400 itu adalah 70 persen (mencapai herd immunity). Mantan Pangkostrad juga sampaikan, vaksin ini bagian dari pelengkap Prokes. Yaitu untuk antisipasi atau meminimalisir penularan wabah Corona. 
 
"Pertama yang paling penting adalah prokes. Jangan pernah lepas masker. Karena masker ini, virus ini tak masuk di dalam masker. Jadi enggak ada virus ini terbang-terbang mencari orang itu, tidak ada. Yang ada adalah kalau kita ngomong berdekatan begini dikhawatirkan ada air liur atau ludah kita yang terbang dan mengenai ke lawan bicara masuk mulut atau hidung. Kalau kita pakai masker dia tertahan di masker. Yang jadi masalah kalau kita pegang masker ini terus kita pegang mulut atau hidung dan pegang mata. Itu yang orang kena. Jadi selamatlah dia mudah-mudahan dengan masker ini," jelasnya.
72