Home Hukum Warga Dua Desa Bentrok, Polisi dan Warga Terkena Anak Panah

Warga Dua Desa Bentrok, Polisi dan Warga Terkena Anak Panah

Flores Timur, Gatra.com  Warga Desa Saosina dan Wotan, Kelurahan Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terlibat bentrokan. Seorang anggota polisi, Aiptu Thomas Boli Laot dan warga bernama Firman terkena busur panah. Thomas terkena anak panah di bagian kakinya.

Kasus ini bermula saat warga Desa Saosina menemui anaknya di Pelabuhan Waiwerang. Saat kembali ke desanya, menyerempet seorang warga Wotan, Kelurahan Waiwerang. Tidak puas, warga yang terserempet ini mengejar dan di depan kantor Kecamatan Adonara Timur memukul korban dan anaknya. Korban pemukulan ini kemudian melaporkannya kepada keluarga di Desa Saosina.

Spontan, warga Desa Saosina ini keluar membawa senjata tajam, tombak, kelewang, dan panah menyerang warga Wotan, Kecamatan Waiwerang. Situasi di lokasi sempat mencekam. Anggota polisi dari Polres Flores Timur sudah tiba di lokasi membantu personel Polsek Adonara.

Wakapolres Flores Timur, Kompol Yance Seran, kepada Gatra.com via sambungan teleon, membenarkan kejadian ini. Kasusnya bermula dari pertikian dua orang, yakni antara warga Desa Saosina dengan warga Wotan, Kelurahah Waiwerang.

“Warga Wotan memukul warga Desa Saosina karena diserempet di jalan raya. Korban pemukulan ini melaporkan kepada keluarganya. Spontan warga Desa Saosina menggunakan senjata tajam menyerang warga Wotan. Sebagai akibat dari [insiden ini] angota Polsek dan satu warga sipil menjadi korban terkena busur anak panah,” kata Yance.

Untuk sementara, ujar Yance, terdapat dua korban, yakni seorang anggota Polisi Aiptu Thomas Boli Laot dan anak bernama Firman.

Saat ini, keduanya dirawat di dua Puskesmas yang berbeda. Thomas di Puskesmas Wiwerang dan Firman di Puskesmas Baniona.

Menjawab pertanyaan tentang situasi di lokasi yang masih mencekam, Yance membenarkan. Saat ini warga dua desa ini masih siaga di lokasi masing-masing. Namun secara umum situasi mulai kondusif.

“Warga dua desa masih siaga di titik masing-masing dengan senjata tajam. Namun anggota kami juga sudah mengamankan lokasi untuk menyekat warga dua desa tidak lagi saling melakukan pertikaian susulan,” katanya.

125