Home Gaya Hidup Akselerasi Kompetensi, Guru Cilacap Ikuti Program STEM NIE Nanyang University

Akselerasi Kompetensi, Guru Cilacap Ikuti Program STEM NIE Nanyang University

Cilacap, Gatra.com – Setelah melalui seleksi ketat, guru matematika SMP PGRI 1 Cilacap yang juga Guru Penggerak Rochayati terpilih untuk mengikuti Program STEM ( Science Technology Engineering and Mathematics) Education Leadership secara luring.

Acara dipusatkan di Bandung dan berlangsung pekan ini, Senin-Sabtu (4-9/10/2021) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.

Kegiatan ini merupakan kerja sama antara Kemdikbudristek dengan NIE (National Institute of Education) Nanyang Technological University Singapura. Program ini dilaksanakan secara blanded (daring dan luring) yang melibatkan unsur guru (IPA dan matematika), widyaiswara PPPPK (IPA dan Matematika), dan dosen perguruan tinggi.

Tak hanya Rochayati, Koordinator Guru Penggerak Kabupaten Cilacap yang juga guru IPA SMPN 6 Cilacap Isnaeni Sumiarsih juga terpilih mengikuti STEM Education Leadership, bedanya ia melaksanakannya secara daring murni. Keduanya terpilih selain karena peran yang cukup dominan pada Program Guru Penggerak, juga karena mendapat nilai terbaik diantara Guru Penggerak lain.

Atas kesempatan ini, Rochayati, merasa sangat bangga. Menurutnya, hal ini kesempatan langka untuk belajar STEM langsung dari IKIP-nya Singapura.

“NIE kan sangat bangus, terdepan di Asia dalam hal pendidikan. Rasanya senang sekali bisa ikut kegiatan ini meskipun pemateri dari sana kita ikuti secara daring, namun kita bisa berdiskusi dengan guru-guru hebat terpilih alumni Program Guru Penggerak dari seluruh nusantara”ujar Rochayati.

Menurut koordinator program Arif Hidayat program ini memfokuskan kepada mengembangkan bersama kemampuan dari pendidik STEM di Indonesia dan membangun bersama komunitas jejaring belajar sekolah khususnya dalam pembelajaran STEM.

“Program ini dilaksanakan selama 3 tahun mulai fokus pada melatih pelatih guru, kemudian melatih guru, kemudian mendesain sekolah-sekolah penggerak yang akan melaksanakan praktek pendidikan STEM,” ujarnya.

Arif menjelaskan, siklusnya mulai dari merencanakan, membuka kelas, merefleksikan dan sharing antarpeserta. Kemudian dibuatkan website untuk bertukar secara maya dan ada sesi konferensi bersama dan festival sekolah yang akan dipadupadankan selama 3 tahun dan pada akhirnya adalah mengirim guru-guru Indonesia untuk sharing dengan guru-guru dan komunitas STEM Education di Singapura.

Arif menambahkan, kegiatan ini merupakan langkah awal yang baik dan pertama terjadi di Indonesia. Tahun ini dilaksanakan secara semi daring. Peserta berkumpul secara luring di Bandung difasilitasi oleh PPPPK IPA.

Sedangkan pemateri dari NIE Singapura hadir secara daring. Untuk tahun depan diusahakan pelaksanaannya secara luring.


 

1229