Home Kesehatan Keterkaitan antara Polusi Udara dan Kematian akibat Covid-19

Keterkaitan antara Polusi Udara dan Kematian akibat Covid-19

Jakarta, Gatra.com – Selama pandemi, banyak temuan peneliti yang menunjukkan ada keterkaitan antara kualitas udara suatu wilayah dengan tingkat kematian akibat Coivd-19. Semakin buruk kualitas udara, disinyalir akan semakin tinggi pula angka kematian akibat Covid-19.

Relawan dan konsultan kesehatan Yayasan Alam Sehat Lestari (ASRI), dr. Alvi Muldani, mengiyakan hal tersebut. Menurutnya, keterkaitan antara keduanya sangat mematikan. “Ketika kualitas udaranya buruk kemudian ada Covid itu kombo maut sih sebenernya dua itu karena dari penelitian sendiri sekitar 7%-33% kematian Covid itu ada hubungannya dengan polusi udara,” ujar dr. Alvi dalam sebuah diskusi virtual yang digelar pada Kamis, (7/10/2021).

dr. Alvi pun membeberkan alasannya. Menurutnya, virus Covid-19 akan lebih mudah menyerang tubuh orang yang terpapar kualitas udara buruk. Ia menyebut bahwa polusi udara bisa mengiritasi bagian-bagian sistem pernapasan tertentu. Selain itu, ia juga menernakan bahwa terdapat efek radikal bebas dari polusi udara yang merusak DNA.

“[Dengan demikian] virus tadi yang menempel di sel-sel paru-paru itu bisa lebih gampang masuk dan lebih gampang merusak. Jadi, angka kematiannya bisa meningkat karena terpapar polusi itu,” terang dr. Alvi.

Pakar dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Maria Neira, menyatakan bahwa polusi udara akan meningkatkan risiko penyakit pernapasan, dan Covid-19 adalah salah satu penyakit pernapasan.

“[Kaitan keduanya] meningkatkan kerentanan dan kerawanan [penyakit pernapasan] yang terpapar polusi udara,” ujar Maria.

Melansir American Lung Association, sebuah studi yang dilakukan pada Desember 2020 lalu menunjukkan bahwa sebanyak 15% kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia kemungkinan besar terkait dengan paparan kronis terhadap polusi udara.

Apabila dirinci dari skala per negara, Cina berada di posisi tertinggi. Hasil studi tersebut mencatat bahwa sebanyak 27% kematian Covid-19 di negara tersebut dipengaruhi oleh polusi udara. Posisi Cina kemudian disusul oleh Amerika Serikat (18%), Meksiko (15%), Britania Raya (14%), Israel (6%), dan Selandia Baru (1%).

Dr. Maria menilai bahwa realita ini menjadi satu persoalan yang disebabkan oleh dua beban, yaitu kualitas udara buruk dan pandemi Covid-19, yang pada akhirnya memberikan pekerjaan rumah yang rumit bagi sistem kesehatan dunia.

“Maka dari itu, kita harus memastikan bahwa dua beban ini bisa ditangkal dengan cara yang penting, sambil memperhatikan juga penyebab utama polusi udara tersebut,” ujarnya.


 

745