Home Kesehatan Polusi Udara Memburuk, Penyakit Paru-Paru Ancam Warga Perkotaan

Polusi Udara Memburuk, Penyakit Paru-Paru Ancam Warga Perkotaan

Jakarta, Gatra.com - Polusi udara telah menjadi masalah serius di perkotaan modern. Seiring dengan pertumbuhan industri dan transportasi, kualitas udara semakin menurun, menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi penduduk perkotaan.

Faktor penyebab polusi udara menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Seperti partikel halus (PM 2.5), partikel-partikel ini sangat kecil sehingga bisa masuk ke dalam paru-paru dan bahkan aliran darah. PM 2,5 dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan, sementar dalam jangka panjang, dapat menyebabkan gangguan fungsi paru-paru.

Brand Marketing Manager Levoit, Andri Sutanto menyebut gas-gas beracun seperti sulfur dioksida yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil bisa menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan dan dalam dosis tinggi dapat menyebabkan penyakit paru-paru obstruktif kronis.

"Sementara itu, nitrogen dioksida (NO2)  gas yang berasal dari kendaraan bermotor dan operasional industri bisa merusak jaringan paru-paru dan memperburuk kondisi asma," katanya dalam keterangan yang diterima pada Minggu (28/4).

Menurut Andri, diperlukan upaya nyata untuk atasi ancaman bahaya polusi. Salah satunya dengan penghijauan?atau menanam pohon dan tanaman di sekitar rumah atau area perkotaan.

"Ini dapat membantu menyaring udara dan meningkatkan kualitas udara. Tanaman seperti palem, pohon jati, dan beberapa jenis pohon lainnya terkenal efektif dalam menyerap polusi udara," jelasnya.

Kemudian, menggunakan masker penutup mulut dan hidung saat berada di luar ruangan, terutama saat kondisi udara buruk, dapat membantu melindungi diri dari polusi udara.

"Pilihlah masker yang memiliki filter udara untuk efektivitas maksimal," ujarnya.

Selanjutnya, lanjut Andri, menghindari beraktivitas di luar ruangan saat jam sibuk lalu lintas agar dapat mengurangi paparan terhadap polusi udara.

"Pilihlah waktu dan rute yang kurang padat untuk berjalan kaki atau bersepeda," imbuhnya.

Di samping itu, Andri juga menyarankan untuk mengonsumsi makanan bergizi agar dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga lebih tahan terhadap efek negatif polusi udara.

"Konsumsilah makanan yang kaya akan antioksidan, seperti buah-buahan dan sayuran," saran Andri.

Tak lupa, Andri mendorong untuk peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

"Termasuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan menggunakan transportasi umum, serta mendaur ulang sampah," bebernya.

Terakhir, Andri menayarankan penggunaan emakai air purifier. Ia menjelaskan bahwa penggunaan air purifier juga dapat membantu membersihkan udara di dalam rumah.

"Air purifier akan menyaring polutan sampai bau tidak sedap di udara dan menggantinya dengan udara bersih dan segar," terangnya.

Lebih lanjut, Andri menyarankan agar memilih air purifier sesuai kebutuhan ruangan dengan memperhatikan filter yang dipakai beserta fitur pelengkap lainnya.

"Levoit Air Purifier menggunakan filter H13 True HEPA yang ampuh saring 99,99% polutan di udara. Tersedia berbagai pilihan mulai dari untuk ruangan kecil, sedang hingga yang luas," kata Andri.

Untuk yang ingin serba efektif dan efisien, jelas Andri, Levoit juga menyediakan Smart Air Purifier Series seperti Levoit Core 300S, Levoit Core 400S, Levoit Core 600S, dan Levoit Core P350.

"Ancaman polusi udara terhadap kesehatan pernapasan sangatl nyata. Untuk melindungi diri dan keluarga dari dampak negatifnya, langkah-langkah pencegahan perlu diambil," jelasnya.

"Dengan melakukan upaya-upaya yang telah disebutkan di atas, kita dapat mengurangi polusi udara dan menjaga kesehatan pernapasan," tambahnya.

35