Home Gaya Hidup Santri Gayeng Nusantara Bentuk Kepengurusan hingga Tingkat Desa

Santri Gayeng Nusantara Bentuk Kepengurusan hingga Tingkat Desa

Banyumas, Gatra.com – Minat masyarakat untuk bergabung dengan organisasi Santri Gayeng Nusantara (SGN) besutan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, dinilai sangat tinggi yang dibuktikan terbentuknya kepengurusan definitif hingga tingkat desa.

Ketua SGN Jawa Tengah, KH M Chamzah Hasan mengatakan, semakin ‘booming’nya SGN salah satunya karena tidak berafilisasi dengan partai manapun. Menurutnya, meskipun belum sepenuhnya solid, tetapi organisasi ini telah menjangkau hingga desa-desa dan aktif menggelar pertemuan. Pertemuan tersebut di antaranya pengajian rutin serta kegiatan bakti sosial.

"Pertemuan kali ini kami juga ingin menegaskan bahwa SGN tidak berafiliasi politik dengan partai apapun. Kami hanya ingin menata organisasi dengan rapi, yang ternyata responnya cukup tinggi," katanya, dalam pertemuan SGN Jawa Tengah bagian selatan, yang dihadiri 9 Kabupaten di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Banjarnegara, Kamis (7/10) sore.

Pria yang akrab disapa Gus Chamzah itu juga menjelaskan, kegiatan bakti sosial yang dilakukan mulai sunatan massal, donor darah, berbagi sembako, pelatihan kewirausahaan dan lainnya. "Ini tujuan kami, gerakan sosial kemanusiaan, bukan gerakan politik," kata Pengurus Lembaga Wakaf PBNU ini, seraya berseloroh kalau banyak warga meminta Gus Yasin, pada Pilkada mendatang mencalonkan diri sebagai Gubernur.

Sekretaris SGN Kabupaten Temanggung, Nur Ahsan mengatakan, aktifnya SGN menunjukkan dukungan yang besar terhadap Taj Yasin sebagai negarawan. Menurutnya, Taj Yasin dinilai sosok yang tepat untuk menjadi punggawa bagi gerakan sosial, keagamaan dan pengembangan wirausaha.

"Soal Gus Yasin dan pandangan politiknya itu silahkan, tetapi sebagai santri kami nderek nyengkuyung (mendukung) program sosial kemanusiaan sebagaimana tujuan SGN itu ada. SGN bukan kelompok politik yang setelah pesta demokrasi lalu bubar. Ini kepentingannya jangka panjang," ungkap pria yang pengurus Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) ini.

Semantara itu, Ketua SGN Banjarnegara, KH Hakim Annaisabury menambahkan, kepengurusan organisasi yang ia pimpin telah rutin menggelar pertemuan dan gerakan sosial. Bahkan setiap Senin mengadakan pengajian Yasin Fadhillah. Gerakan lainnya dilakukan melalui vaksinasi, donor plasma konvalesen, bagi sembako hingga pelatihan wirausaha.

"SGN sering diidentikkan dengan alumni Sarang (PP Al Anwar Sarang, Rembang), untuk itu di sini kami bentuk kepengurusan dari berbagai pesantren agar tidak selalu identik dan perkembangannya menjadi lebih mudah. Alhamdulillah ini sudah jalan dan berhasil baik," ujarnya.

1901