Home Internasional Tidak Terbakar Bersama Pacar yang Menista Nabi SAW Bukannya Bersyukur, Eh... Malah Ngamuk

Tidak Terbakar Bersama Pacar yang Menista Nabi SAW Bukannya Bersyukur, Eh... Malah Ngamuk

Stockholm, Gatra.com- Kini dia disamarkan dengan nama Carina setelah media Inggris menyebutnya May. Untuk adilnya, kita sebut saja Carina May, usia enam puluhan. Dia sedang menonton TV pada malam Ahad, 03/10, yang naas itu. Sebuah ketukan lirih di pintu jendela depan mengoyak senyap pukul jam 21.00. Di luar gelap, dia menyingkap tirai dan memicinngkan mata sembari bertanya siapa yang mengetuk pintu begitu larut. Demikian newsbeezer.com.

Di luar, dua pria berpakaian preman menjawab bahwa mereka dari kepolisian. Dia segera mengerti. "Apakah Lars sudah mati?" Dia bertanya. Dia merasa sulit untuk menerima bahwa akan berakhir seperti ini sejak pacarnya menggambar sketsa yang menista Nabi Muhammad SAW pada 2007.

"Saya ngeri, putus asa, tetapi juga marah. Itu adalah kemarahan yang keluar dari saya. Anda (polisi) mengantar Lars pada kematiannya. Aku tahu, terdengar pahit, tapi aku merasa seperti itu," ungkapnya.

Carina May mestinya berada di mobil yang sama dengan Lars Vilks malam itu. Mereka diundang ke pesta bersama Stina Dabrowski dan suaminya Kjell. Lars menelepon tim polisi pelindungnya dan mengatakan bahwa Carina akan ikut. "Tapi saya tidak diizinkan naik mobil pengawal (anti peluru), sebaliknya kami akan memesan penerbangan atau kereta api sendiri dan kemudian menggunakan transportasi umum di Stockholm," katanya..

Setelah diskusi di antara para polisi pengawal, mereka menemukan bahwa itu menjadi terlalu rumit dan berbahaya. Lars memutuskan untuk pergi sendiri. "Kemudian itu terjadi. Dia berangkat pada Jumat. Kemudian dia tidak pernah pulang," katanya.

Surat kabar Swedia Expressen melaporkan Carina ngamuk karena polisi tidak mengizinkannya bergabung dengan Vilks untuk perjalanan terakhirnya!  “Mereka sangat menyakiti kami. Polisi melakukan segalanya untuk memisahkan kami,” kata wanita yang berduka itu.

Polisi jahat: "Mereka tidak melindungi Vilks saat membawanya! Dan sekarang dia sudah mati!" Carina tidak hanya merasakan kesedihan yang luar biasa, tetapi juga amuk dan kemarahan.

"Aku sangat kesal dengan cara polisi memperlakukan kami. Mereka tidak membuatnya lebih mudah bagi kami untuk hidup, mereka membuatnya lebih sulit. Dan akhirnya datanglah kematian," sergahnya.

Tangis Carina pecah beberapa kali selama percakapan. Carina merasa sulit untuk menghadapi kenyataan bahwa Lars sudah mati. Bahwa dia mati dengan cara dia mati. "Saya ingin mengadakan pemakaman terbuka. Bahwa setiap orang yang ingin bisa mengucapkan selamat tinggal. Aku tahu dia ingin. Dia berdiri untuk masyarakat terbuka dengan kebebasan berekspresi di mana kita semua bisa bertemu. Lars harus mendapatkannya," harapnya.

Carina mengatakan dia merasakan dukungan dan kehangatan yang besar dari semua orang. "Rasanya sangat berharga sekarang. Tetapi akan datang suatu hari ketika keheningan akan kembali dan kehidupan sehari-hari akan runtuh. Bahwa Lars telah pergi dan akan tetap seperti itu selamanya," katanya.

Selama 35 tahun mereka adalah pasangan tanpa nikah, Lars Vilks dan pacarnya Carina. Sebenarnya, dia akan pergi ke Stockholm akhir pekan ini. Lars Vilks dan Carina bertemu pada 1986. "Lars adalah orang yang sangat menyenangkan. Itu seperti buku referensi bagi saya: Sangat cerdas dan intelektual. Kompeten dan terlatih dengan baik di banyak bidang," kata Carina.

Mereka tinggal bersama di rumah mereka. "Lars adalah pekerja keras. Dia bangun jam 7 pagi, sarapan, dan pergi untuk bekerja. Dia adalah seorang seniman. Rumahnya penuh lukisan, bingkai dan kaleng cat bertumpuk di mana-mana," katanya.

"Hidup dengan perlindungan pengawal yang konstan tidak mudah. Tapi itu berjalan sebaik mungkin berdasarkan kondisi yang ada. Semuanya diperlakukan dengan saling menghormati dan para manajer pulang dan berbicara kepada kami, menanyakan kabar kami. Mereka benar-benar menakjubkan," katanya.

Sampai 2018. Kemudian seolah-olah sesuatu telah berubah. "Saya pernah tinggal di luar negeri, tetapi seperti biasa, pulang ke rumah untuk Natal. Dan Lars menjemputku di Kastrup seperti biasa. Dua hari sebelum kedatangan saya, kami diberitahu bahwa dia tidak diizinkan untuk menjemput saya. Dia juga tidak diizinkan datang ke rumah saya dan merayakan Natal atau Tahun Baru," keluhnya.

Carina dan Lars putus asa mendapat berita itu. Manajer baru yang bertanggung jawab untuk melindungi Lars telah mengambil alih dan tidak begitu sopan, katanya. "Saya marah dan menelepon manajer dan mengatakan bahwa Lars dan saya akan naik kereta bersama. Tapi itu tidak diizinkan dan saya kemudian diklasifikasikan sebagai risiko keselamatan dan masalah di lingkungan kerja untuk Lars," uangkapnya.

"Malam terakhir kami tidur bersama di rumah saya adalah pada musim panas 2018. Lars tidak lagi diizinkan untuk tinggal bersama saya dan polisi bersembunyi di balik kata-kata “aman” dan “keamanan”," katanya.

Ketika Carina akhirnya pindah ke Swedia pada pergantian tahun 2019/20, mereka harus hidup terpisah dan menghabiskan sebagian besar waktu mereka di luar rumah. "Saya tidak tahu berapa banyak piknik yang kami lakukan, itu hampir konyol. Koeksistensi menjadi tak tertahankan," katanya.

Dan saat kecelakaan seharusnya keduanya berada di mobil yang sama. Tetapi pengawalnya tidak mengizinkan atas nama aman dan keamanan. Alasan itu yang menyebabkan dia selamat dan menjadi penyambung lidah Lars, si Penista.

686