Home Gaya Hidup Kaya Literatur Kuno, Guru Sejarah di Banyumas Raya Didorong Lakukan Riset

Kaya Literatur Kuno, Guru Sejarah di Banyumas Raya Didorong Lakukan Riset

Banyumas, Gatra.com – Guru Besar Sejarah Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Prof. Sugeng Priyadi mendorong agar guru, terutama guru sejarah, di Banyumas Raya, aktif melakukan riset literatur kuno. Sebab, wilayah ini banyak sumber literasi kuno, seperti babad yang merupakan peninggalan tertulis tak ternilai.

Prof. Sugeng mengatakan itu dalam Pelatihan Daring Program Organisasi Penggerak (POP) Yayasan Sahabat Muda Indonesia (YSMI). Kegiatan tersebut diikuti tidak kurang dari 60 peserta yang terdiri guru dan kepala sekolah dari 20 sekolah di Banjarnegara, Jawa Tengah.

Prof. Sugeng mengaku sudah 33 tahun meneliti naskah kuno di Banyumas Raya. Dia mengungkapkan, Banjarnegara memiliki tradisi literasi kuno yang bagus, termasuk Bupati Sumitro Kolopaking Purbonegoro juga termasuk penulis biografi yang penting.

"Ciri sebuah wilayah ada naskah kunonya, biasanya ada tradisi membacakan atau menyanyikan naskah kuno pada hari-hari tertentu. Atau, ada tetua desa yang merupakan orang pintar dan tidak buta huruf, biasanya di situ ada naskah kuno" jelas Prof Sugeng.

Sumber atau tradisi lokal tersebut, menurutnya penting untuk dilestarikan melalui pembelajaran di sekolah. Kekayaan literasi ini akan memperluas wawasan guru dan siswa dan sangat berharga untuk generasi mendatang.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara Noor Tamami mengungkapkan, pendidikan saat ini harus bergerak cepat menyesuaikan zaman. Dia berharap organisasi bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan guru.

"Dengan Program Organisasi Penggerak ini, harapannya dapat meningkatkan kompetensi guru di Banjarnegara utamanya dalam membuat media pembelajaran audio visual,” kata Noor.

Dengan media audiovisual, tambah Noor, sangat berdampak dalam penyampaian materi agar interaktif, efektif dan membuat siswa aktif.

"POP ini kegiatan yang langka, tidak semua kabupaten ada. Harapannya 20 sekolah sasaran ini dapat mengimbaskan kepada 985 SMP lainnya,” harapnya.

Sementara, Ketua Umum YSMI Heni Purwono berharap, kegiatan POP ini dapat meningkatkan literasi para guru, utamanya dalam memanfaatkan sumber dan kearifan lokal. Karena itu, dia juga berharap guru akan aktif mengkaji literatur kuno yang belum diteliti.


 

1134