Home Politik Baginda : Polemik Celeng VS Banteng Tak Acam Soliditas PDI Perjuangan Jateng

Baginda : Polemik Celeng VS Banteng Tak Acam Soliditas PDI Perjuangan Jateng

Semarang, Gatra.com- Fungsionaris DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah (Jateng) menegaskan polemik polemik banteng vs celeng tidak bakal mengancam soliditas partai.

Menurut Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Abang Baginda Muhammad Mahfuz, dari dulu hingga sekarang yang namanya kader partai atau banteng sejati sudah paham posisinya sehingga tidak akan terpengaruh. “Wacana yang sekarang berkembang apakah itu mengancam soliditas PDI Perjuangan di Jawa Tengah? saya rasa tidak. Justru akan membuat para banteng yang sejati, benar-benar kader akan semakin solid,” katanya, Sabtu (16/10).

Pernyataan Baginda ini menangapai polemik kader celeng yakni sebutan kader PDIP Perjuangan yang mendukung Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024.

Lebih lanjut, Baginda menyatakan istilah banteng dan celeng di PDI Perjuangan bukanlah hal baru, karena sudah sejak lama dipakai. Istilah banteng dan celeng berangkat dari pidatonya Bung Karno pada 23 Januari 1945 yang mengatakan syarat terbentuknya partai pelopor itu adalah disiplin kader partai.

“Oleh karena itu, PDI ketika ingin menjadi partai pelopor maka seluruh kader harus disiplin yang tegak lurus yang menjadi keputusan partai. Kader yang berpedoman kepada sikap politik, kebijakan, dan program perjuangan partai,” ujarnya.

Mengenai memilih banteng, menurut Baginda karena banteng itu hewan yang cara hidupnya berkumpul dan bergerombol. Ke mana-mana selalu bersama dalam satu barisan yang dipimpin pejantan kuat perkasa dan mampu melindungi seluruh anggotanya. Sedangkan celeng itu hewan yang hidup sendiri dan cenderung merusak.

“Jadi istilah banteng itu adalah kader yang sebenar-benarnya kader PDI Perjuangan, sedangkan celeng itu yang katanya kader PDI Perjuangan tapi tidak sesuai dengan karakter sebagai kader,” kata anggota DPRD Jateng ini.

Polemik banteng vs celeng justru menjadi momentum konsolidasi bagi PDI Perjuangan. Sejumlah DPC PDI Perjuangan di Jateng menyatakan tegak lurus dengan perintah partai dan satu komando dengan Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul.

Sementara, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Pemalang, Junaedi menyatakan, seluruh struktur partai, kader, dan simpatisan di wilayahnya satu komando dengan DPD PDI Perjuangan Jateng. “Saya tegaskan, di Pemalang ini tidak ada celeng, adanya banteng,” katanya.

Junaedi menambahkan, PDI Perjuangan Kabupaten Pemalang tetap dalam satu barisan. Adanya kader yang bermanuver soal pencapresan, bahkan menjadi ketua relawan Seknas Ganjar Indonesia (SGI) Kabupaten Purworejo tidak bisa terima. Selaku kader partai tentu harus tegak lurus. Satu komando dengan arahan Ketua DPD PDI Perjuangan Jateng, Bambang Wuryanto.

“Kami tidak mau PDI Perjuangan ini diobok-obok oleh orang yang punya kepentingan pribadi,” ujar mantan Bupati Pekalongan itu.


 

1959