Wolverhamton, Gatra.com- Badan Layanan Kesehatan Inggris mengatakan sebuah laboratorium di Wolverhampton, Inggris Tengah, telah ditangguhkan dari pemrosesan tes apa pun setelah laporan orang menerima hasil tes negatif palsu. Tes yang salah datang dari Immensa Health Clinic Lab antara 8 September dan 12 Oktober, sebagian besar di Barat Daya Inggris, kata pernyataan itu. Iran Press, 16/10.

Sekitar 400.000 sampel diproses melalui laboratorium dan masalah itu terungkap setelah beberapa orang dinyatakan positif COVID-19 setelah menerima hasil tes PCR negatif. Sekitar 43.000 orang “mungkin telah diberikan hasil tes PCR negatif yang salah,” menurut pernyataan itu.

Saat sedang diselidiki, badan kesehatan mengatakan itu adalah "insiden terisolasi yang dikaitkan dengan satu laboratorium" dan terus menghubungi orang-orang yang mungkin terinfeksi, menyarankan mereka untuk melakukan tes lain.

“Kami baru-baru ini melihat peningkatan jumlah hasil tes Lateral Flow Antigen (LFD) positif yang kemudian dites negatif pada PCR,” kata Dr. Will Welfare, direktur insiden kesehatan masyarakat, UKHSA dalam sebuah pernyataan. “Sebagai hasil dari penyelidikan kami, kami bekerja dengan NHS Test and Trace dan perusahaan untuk menentukan masalah teknis laboratorium yang menyebabkan hasil PCR yang tidak akurat dikeluarkan kepada orang-orang.”

LFD melibatkan pemrosesan sampel usap hidung dan tenggorokan dengan LFD. LFD mendeteksi antigen COVID-19, yang diproduksi ketika seseorang terinfeksi COVID-19. Jika antigen ini ada, maka strip berwarna pada LFD akan muncul untuk menunjukkan hasil positif.

Klinik Kesehatan Immensa telah menganalisis lebih dari 2,5 juta sampel untuk Tes dan Pelacakan NHS dan CEO klinik, Andrea Riposati, mengatakan mereka "berkolaborasi penuh dengan UKHSA" dalam masalah ini. Dia menambahkan bahwa dia tidak ingin "masalah ini atau apa pun menodai pekerjaan luar biasa yang dilakukan oleh Inggris dalam pandemi ini."

Pada 14 Oktober, Inggris memiliki total 8,3 juta kasus positif COVID-19 dan lebih dari 94 juta orang telah divaksinasi.