Karanganyar, Gatra.com – Seorang survivor asal Jakarta Selatan, Ardani Setiawan (23), dievakuasi menuruni jalur pendakian Gunung Lawu. Dia mengalami hipotermia dan tubuhnya kaku. 

Survivor tersebut naik dari pos Cemoro Kandang, Tawangmangu pada Sabtu (16/10), pukul 13.00 WIB. Ia bersama rombongan berisi enam orang lainnya asal Ibu Kota. Mereka diantar mobil minibus yang menunggu di area parkir. Setelah selesai registrasi di posko, rombongan ini melakukan perjalanan ekstrem menuju puncak Hargo Dumilah.

Mereka memulai pendakian sekira pukul 14.30 WIB. Beberapa jam berlalu, survivor merasa tidak enak badan. Saat itu masih berada di area pos 1. Meski demikian, ia tetap melanjutkan perjalanan sampai akhirnya beristirahat di bawah pos 3. Di sana, kondisi survivor makin buruk. Tubuhnya kaku, perut kontraksi serta sesak napas. 

"Akhirnya, seorang anggota rombongan menelepon sopir travel di parkiran. Ia memintanya cari bantuan. Kemudian hal itu dilaporkan ke pos pendakian Cemoro Kandang," kata Kasi Humas Polres Karanganyar, Iptu Agung Purwoko, kepada Gatra.com, Minggu (17/10). 

Operasi penyelamatan pun dimulai. Dikunpulkan potensi SAR dari AGL, SAR Karanganyar, PMO, MANTAP, Rendan, Bagana, Bareta, Polsek, dan sebagainya. Para sukarelawan memulai penjemputan sekira pukul 23.46 WIB. 

"Pada hari Minggu 17 Oktober 2021, sekira jam 11.00 Wib, tim SAR gabungan berhasil mengevakusai survivor dengan selamat dan sampai di Posko Cemoro Kandang dengan cara ditandu. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan serta perawatan di Puskesmas Tawangmangu," katanya. 

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Karanganyar, Titis Sri Jawoto, mengimbau pendaki supaya memastikan kesiapan fisik dan logistik sebelum mendaki. Ia juga melarang pendakian diikuti anak-anak. 

"Jangan naik kalau belum cukup umur dan tanpa pengalaman. Sudah banyak survivor sakit atau meninggal dunia karena fisiknya tidak fit," katanya.