Home Kebencanaan BPBD Banjarnegara Kerahkan Petugas dan Relawan Tangani 9 Titik Longsor

BPBD Banjarnegara Kerahkan Petugas dan Relawan Tangani 9 Titik Longsor

Banyumas, Gatra.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah mengerahkan seluruh petugas dan relawan untuk melakukan pembersihan material longsor di sembilan titik di Banjarnegara, Jumat (22/10).

“Kami rekap sampai dinihari ada 9 titik lokasi kejadian. Ya, 9 titik kejadian itu mulai longsor rumah, jalan, kemudian fasilitas umum ya. Kemudian juga banjir kecil-kecil, begitu ya. Kemudian longsor di akses-akses jalan,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Andri Sulistiyo.

Menurut dia, petugas dan relawan juga melakukan penanganan untuk mengantisipasi longsor susulan. Pasalnya, jika kembali hujan lebat, bukan tidak mungkin lokasi yang longsor tersebut akan kembali terjadi longsor susulan.

Longsor paling banyak terjadi di ruas jalan kabupaten dan desa sehingga mengganggu lalu lintas warga dan bahkan ada yang sampai tertutup total.

“Yang paling banyak adalah akses jalan kabupaten dan desa yang tertimbun longsor. Dan kami sudah mengerahkan seluruh potensi relawan,” kata Andri.

Dia menyatakan hujan lebat yang terjadi Kamis siang hingga Jumat dinihari memicu longsor di sembilan titik di enam kecamatan. Dalam peristiwa itu, satu balita meninggal dunia akibat tertimbun longsor di Desa Mlaya, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara pada Kamis sore (21/10/2021).

Korban bernama Gilang Angga Putra (3 th). Dia tertimbun longsor ketika tidur siang bersama dengan kakak perempuannya, Afiyanti (23 th). Afiyanti juga turut tertimbun longsor namun selamat dan hanya menderita luka ringan.

Andri menambahkan, hari ini alat berat juga diturunkan untuk menyingkirkan material longsor di sejumlah titik. Dia mengklaim, seluruh jalan bisa diakses meski masih memerlukan langkah pengamanan selanjutnya, seperti bronjong darurat dan lain sebagainya.

Hari ini tim juga membersihkan material longsor di rumah keluarga balita yang tewas tertimbun longsor di Desa Mlaya, Punggelan. Sementara, kakak korban yang juga turut tertimbun longsor, Afiyanti, masih dirawat di Puskesmas Punggelan dan mendapat pendampingan psikilogis.

“Karena korban adalah orang yang paling dekat saat musibah tersebut. Jadi butuh pendampingan psikologis, karena trauma,” jelasnya.


 

1600