Home Milenial Wow, 82% Anak Muda Indonesia Tahu Isu Perubahan Iklim

Wow, 82% Anak Muda Indonesia Tahu Isu Perubahan Iklim

Jakarta, Gatra.com – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia baru saja merilis temuan survei nasional bertajuk “Persepsi Pemilih Pemula dan Muda (Gen-Z dan Milenial) atas Permasalahan Iklim di Indonesia” pada Rabu, (27/10/2021).

Salah satu temuannya menunjukkan bahwa sebagian besar anak muda Indonesia berlabel Gen - Z dan milenial memiliki kesadaran penuh terhadap problem perubahan iklim yang disebut sedang menghantui dunia global, tak terkecuali Indonesia.

“Apakah responden tahu atau tidak perubahan iklim? Terus terang mengejutkan. Saya sendiri tidak ekspek ya. Hampir 82%, mereka yang usianya 17-35 tahun [menyatakan tahu atau pernah dengar istilah perubahan iklim]”, ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers virtual.

Angka 82% tersebut merupakan angka rata-rata dari seluruh rentang usia responden, yakni usia 17-35. Apabila dirinci lebih spesifik lagi, dari kelompok Gen Z (usia 17-26), yang tahu atau sadar tentang isu perubahan iklim adalah sebanyak 85%. Sementara dari kelompok generasi milenial, yang tahu atau sadar tentang isu tersebut adalah sebanyak 79%.

Sementara yang menyatakan tidak tahu secara total ada 18%. Dari kelompok Gen Z, yang menyatakan tidak tahu adalah sebesar 15%. Lalu dari kelompok milenial, yang menyatakan tidak tahu adalah sebesar 27%.

“Dan kalau kita tanya Geneasi Z awareness-nya jauh lebih tinggi ketimbang generasi milenial. Jadi semakin muda pemilih, semakin tahu isu-isu begini,” ujar Burhanuddin.

“Ada perubahan demografik, ada generational gap. Baby Boomers mungkin tidak terlalu peduli sama isu ini, tetapi lain sama anak muda,” imbuh Burhanuddin.

Ketika ditelusuri lebih lanjut soal apa yang pertama kali terlintas di dalam kepala responden mengenai perubahan iklim, survei tersebut menunjukkan bahwa isu yang paling banyak muncul adalah soal perubahan besar pada alam.

“Sebagian besar itu menjawab perubahan besar pada alam dan rata-ratanya 77%-80%. Ada 10% yang menganggap bahwa [perubahaan iklim itu bencana alam],” papar Burhanuddin.

Sementara itu, sebanyak 5% responden dari kedua kelompok generasi menyatakan bahwa perubahan iklim terkait erat dengan kerusakan lingkungan. Lalu sebanyak 3% responden menyatakan bahwa perubahan lingkungan terkait erat dengan ulah manusia.

“Nggak ada itu yang menjawab perubahan iklim itu berita tidak benar, hoaks, itu nggak ada. Jadi, ini sesuatu yang menggembirakan karena awareness anak muda ternyata sangat tinggi terkait dengan isu perubahan iklim,” tutur Burhanuddin.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang sudah berumur 17-35 tahun. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.

Jumlah sampel dalam survei ini adalah sebanyak 4.020 responden. Rinciannya, 3.216 responden berusia 17-26 tahun (generasi Z) dan 804 responden berusia 27-35 tahun (generasi milenial). Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) adalah sebesar 90,1% atau sebanyal 3.623 responden.

Ukuran sampel 4.020 responden berusia 17-35 tahun memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar kurang lebih 2,7% pada tingkat kepercayaan 95%.
 


 

159