Home Gaya Hidup Pegawai Arpusda Wonosobo Dilatih Baca Tulis Huruf Braille

Pegawai Arpusda Wonosobo Dilatih Baca Tulis Huruf Braille

Banyumas, Gatra.com – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (Arpusda) Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, meningkatkan pelayanan dan fasilitas untuk penyandang disabilitas atau diferent ability (Difabel). Salah satunya penyediaan buku berhuruf braille untuk para penyandang sensorik netra.

Kepala Dinas Arpusda, DR Musofa menyebut, pihaknya terus berupaya memperluas ruang lingkup layanan demi mengoptimalkan peran perpustakaan sebagai salah satu sarana belajar bagi masyarakat.

“Karena saat ini sudah ada komunitas difabel netra yang secara rutin memanfaatkan fasilitas perpustakaan untuk belajar secara berkelompok, sehingga kami dorong agar para pegawai juga bisa membantu saat mereka ada kesulitan mencari referensi buku-buku,” katanya, Rabu (27/10).

Untuk meningkatkan pelayanan, Arpusda menggelar pelatihan baca dan tulis huruf braille bagi para pustakawan, pendamping dan pengelola layanan kepustakaan berlangsung dua hari, yang dimulai pada Selasa (26/10).

Melalui pelatihan tersebut, para pegawai di lingkup Arpusda Wonosobo, diharapkan untuk lebih optimal dalam melayani kaum penyandang disabilitas sensorik netra yang saat ini mulai rutin berkunjung.

Demi memberikan materi-materi pembelajaran baca dan tulis huruf braille, Musofa mengaku mengundang instruktur dari Panti Pelayanan Sosial Disabilitas Sensorik Netra (PPSDSN) Penganthi Temanggung. Dari para instruktur tersebut, peserta pelatihan bakal mendapatkan banyak pengetahuan penting perihal teknik membaca huruf braile sekaligus teknik menulis menggunakan alat seperti riglet, stylus, serta lembar panduan buku braille.

Salah satu instruktur, menurut Musofa bahkan seorang tunanetra yang telah berpengalaman puluhan tahun sebagai pengajar di Penganthi Temanggung, dan sangat mahir dalam baca dan tulis braille alphabet maupun arabik.

“Nantinya para peserta pelatihan ini akan terjun langsung dalam pelayanan bagi penyandang disabilitas sensorik netra sehingga kedepan Arpusda akan semakin ramah dan menyenangkan bagi mereka,” jelasnya.

Hal itu, diakuinya merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan layanan serta fasilitasi Arpusda bagi seluruh lapisan masyarakat, demi tercapainya salah satu program unggulan pemerintah daerah, yaitu Wonosobo Pinter.

Harapan Musofa selaras dengan antusiasme para peserta pelatihan yang hampir seluruhnya mengaku belum pernah mengenal teknik baca-tulis braille sebelumnya. Warih Seto Murti petugas pengelola layanan kepustakaan di Arpusda Wonosobo, menjadi salah satu peserta yang mengaku bersemangat mengikuti pelatihan tersebut.

Menurut Seto, selama ini ia cukup kesulitan saat sejumlah pengunjung yang masuk komunitas disabilitas sensorik netra, meminta bantuan karena referensi mereka rata-rata menggunakan huruf braille.

“Karena dasar pengetahuan belum kita miliki, biasanya kita kemudian juga meminta bantuan pengunjung lain yang paham dengan braille,” kata Seto.

Dengan diterimanya materi-materi pelatihan dari para instruktur PPSDSN Penganthi Temanggung tersebut, Seto mengaku, dirinya akan menjadi lebih siap ketika suatu saat menghadapi hal serupa.

1341