Home Kesehatan Telemedis Bisa Jadi Solusi Konsultasi Gangguan Kesehatan Mental

Telemedis Bisa Jadi Solusi Konsultasi Gangguan Kesehatan Mental

 

 

Jakarta, Gatra.com- Menurut Psikolog Klinis, Jenyffer, M.Psi, situasi pandemi Covid-19 membuat milenial sangat rentan mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi dan ansietas. Situasi pandemi membuat mereka sering kali merasa diabaikan, terbatasnya ruang untuk mengekspresikan diri dan bersosialisasi. 

“Adapun yang dapat dilakukan anak muda agar kuat mental selama pandemi adalah melihat rasa cemas sebagai alat bantu untuk mengambil tindakan agar tetap bisa berkembang dalam situasi sulit," jelasnya dalam webinar  “Kesehatan Mental untuk Semua: Mari Kita Wujudkan!”, Jumat (29/10).

Selain itu, lanjut Jenyffer, temukan juga cara baru untuk berinteraksi dengan teman. "Kemudian fokus pada  diri sendiri agar bisa menemukan cara produktif untuk bertahan di masa pandemi,” jelasnya.

Dengan berkembangnya layanan kesehatan mental di Indonesia, banyak yang masih perlu dilakukan untuk menurunkan stigma yang diasosiasikan dengan kesehatan mental dan mendorong diskusi tentang kesehatan mental. Dari sekitar 10 ribu puskesmas di Indonesia, baru 60% puskemas yang memberikan layanan kesehatan mental. 

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan adanya lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami masalah mental emosional dan lebih dari 12 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami depresi.  

Saat ini, prevalensinya di Indonesia meningkat tajam, yaitu 1 dari 5 orang atau 20% dari populasi berisiko mengalami masalah kesehatan mental. Artinya masalah kesehatan mental bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak muda.

Dari sisi tenaga profesional yang menangani kesehatan mental, Indonesia juga masih kekurangan. Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK) menyebutkan jumlah psikolog klinis yang tersebar di Indonesia saat ini hanya sebanyak 2.782 orang.

Artinya, hanya ada 1 psikolog untuk 90 ribu orang di Indonesia. Sementara standard yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah 1 tenaga psikolog melayani 30 ribu orang. Sebanyak 70% berada di pulau Jawa, 20% terkonsentrasi di Jakarta.

Adapun sampai saat ini jumlah psikiater untuk pelayanan kesehatan jiwa hanya mempunyai 1.053 orang.
Artinya, satu psikiater melayani sekitar 250 ribu penduduk.

“Maka telemedis juga menjadi  solusi atas keterbatasan penanganan kesehatan mental di Indonesia. Terutama untuk milenial yang akrab dengan dunia digital, akses pengobatan kesehatan mental jadi lebih riil dan terjangkau,” papar Jennyfer yang juga dikenal sebagai content creator dalam bidang psikologi di Instagram @jen.psikolog.

Dalam aplikasi kesehatan digital Good Doctor, tersedia layanan telekonsultasi psikolog sejak April 2020.  Head of Medical Management GoodDoctor, dr. Adhiatma Gunawan menjelaskan kalau adanya fitur telemedicine atau konsultasi online membuat milenial bisa mengakses pengobatan kesehatan mental dengan lebih mudah. “Kebanyakan anak muda tidak nyaman menceritakan masalah emosional dan mental mereka kepada orang tua karena adanya stigma," ujarnya.

Maka itu, telemedis menjadi solusi terbaik bagi milenial untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog tanpa takut dicap negatif. Dengan berbicara kepada tenaga kesehatan professional, mereka akan mendapatkan bimbingan untuk mengatasi kondisi mereka dibandingkan dengan mengandalkan pada informasi generik yang didapatkan secara daring yang dapat mengarah ke swadiagnosis yang berbahaya.

Di masa peningkatan kasus COVID-19 di antara bulan Mei dan Agustus, kami mencatat peningkatan jumlah konsultasi harian terkait kesehatan mental hingga 80%, yang menjadi indikator bahwa semakin banyak kaum milenial yang mau berbicara terbuka tentang kondisi kesehatan mental yang dihadapi.

156