Pati, Gatra.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyoroti kesiapan Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah menghadapi ancaman cuaca ekstrim yang melanda dunia global, khususnya di sektor pertanian. Kesiapan itu agar tanaman pangan bisa tahan menghadapi terpaan cuaca yang tak menentu. 

"Tempat ini sangat penting. Satu hingga dua tahun kedepan Indoensia ditentukan dari tempat ini. Karena bumi rusak, pemanas global, anomali cuaca ekstrim. Semua negara mengkhawatirkan itu dalam G-20," kata Mentan saat berkunjung di Balingtan Pati, Kamis (4/11). 

Mentan menyebut, saat ini Indonesia tengah menghadapi ancaman badai el nina yang membuat cuaca lebih ekstrim. Ia pun meminta kepada Balingtan Pati membuat metode maupun teknologi pertanian, agar petani tidak merugi akibat gagal panen imbas dari cuaca tak menentu. 

"Kalau El Nina, tolong balai penelitian ini memberikan rekomendasi dan alat apa yang harus digunakan. Kita akan kaget, [jika] air tidak akan melimpah kayak gini. Maka harus kita cari teknologi untuk mengirit air," bebernya. 

Menurutnya, pertanian ini sangat menjanjikan. Terlebih dibandingkan dengan sektor lain, pertanian lebih anti krisis. Di saat berbagai sektor mengalami pelemahan ekonomi akibat digebuk pagebluk, pertanian masih bisa tumbuh. 

"Di saat yang lain belum pulih, pertanian tumbuh 18,42% selama pendemi Covid-19, dua tahun ini. Maka dari itu kita harus percepat masalah pertanian ini," jelasnya.