Home Kebencanaan Belasan Warga Mengungsi Akibat Bencana Gerakan Tanah di Cilacap

Belasan Warga Mengungsi Akibat Bencana Gerakan Tanah di Cilacap

Cilacap, Gatra.com – Sebanyak 11 keluarga di Dusun Cilulu, Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengungsi lantaran rumahnya rusak akibat bencana tanah bergerak yang terjadi sejak Kamis (4/11) pekan lalu.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Edi Sapto Prihono mengatakan secara total di dusun tersebut ada 42 kepala keluarga terdampak. Dari jumlah itu, 17 rumah di antaranya rusak, dengan rincian 5 rusak berat (2 ambruk total-red), 8 rusak sedang, dan 4 rusak ringan.

“Gerakan tanah di Dayeuhluhur, Dusun Cilulu ya. Sampai sekarang masih dalam penanganan. Warga yang terdampak sekarang mengungsi ke rumah keluarganya,” katanya, Senin (8/11).

Saat ini ada 11 keluarga (11 rumah) yang mengungsi ke rumah kerabat terdekat. BPBD juga telah mendirikan posko pengungsian dan gudang logistik di wilayah tersebut. Keluarga lain yang tak mengungsi diminta mewaspadai kemungkinan gerakan tanah susulan sehingga ketika hujan lebat mereka mengungsi secara mandiri ke posko pengungsian.

“Jadi ada 17 rumah yang terdampak (rusak). (Yang mengungsi), 11 rumah,” ucap Edi Sapto.

Edi Sapto mengemukakan, sebelumnya di lokasi yang sama juga pernah longsor pada awal 2000-an. Akan tetapi, masyarakat kemudian mendiami wilayah tersebut saat sudah merasa aman. Namun, saat ini kemudian kembali terjadi gerakan tanah dan merusak rumah.

“Langkah yang sudah diambil, kita sudah membuat posko bencana, gudang logistik, seperti itu,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bencana tanah bergerak di Dusun Cilulu, Desa Dayeuhluhur, Kecamatan Dayeuhluhur, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah berdampak cukup besar yakni 42 rumah warga. Ternyata, gerakan tanah ini pernah terjadi dan pernah diprediksi akan kembali terjadi.

Camat Dayeuhluhur, Aji Pramono mengatakan kejadian pergerakan tanah di wilayah kecamatan Dayeuhluhur ini merupakan kali kedua setelah sebelumnya terjadi di tahun 2003.

Kajian geologi di wilayah tersebut, diprediksi pergerakan tanah akan terjadi lagi 20 tahun kemudian. Ternyata, mendekati 20 tahun, tepatnya 18 tahun, gerakan tanah benar-benar terjadi dan merusak rumah warga.

1286