Home Internasional Dalai Lama: Para Pemimpin Tiongkok Tak Paham Keberagaman Budaya

Dalai Lama: Para Pemimpin Tiongkok Tak Paham Keberagaman Budaya

Tokyo, Gatra.com - Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama mengkritik para pemimpin Cina dengan mengatakan mereka tidak memahami keragaman budaya yang berbeda-beda. Pria berusia 86 tahun itu menyebut para pemimpin Komunis Tiongkok berpikiran sempit sehingga tidak menghargai budaya unik di Tibet dan Xinjiang.

Dalai Lama menilai masalah utama berasal dari terlalu dominanya kontrol oleh orang Han, kelompok etnis terbesar di Cina. “Saya mengenal para pemimpin Partai Komunis sejak Mao Zedong. Ide-ide mereka bagus. Tapi terkadang mereka melakukan kontrol yang sangat ekstrim dan ketat,” ujarnya.

Muslim Uighur di wilayah Xinjiang barat Cina tengah menghadapi peningkatan tindak kekerasan oleh pemerintah. Terbaru, Museum Peringatan Holocaust Amerika Serikat pada Selasa (09/10) bahkan menyampaikan keprihatinannya yang serius terkait indikasi kejahatan genosida yang menimpa warga Uighur.

Dalai Lama mengatakan bahwa dirinya tidak menentang saudara-saudarnya di Tiongkok, sebagai sesama manusia dirinya pun secara luas mendukung ide-ide di balik Komunisme dan Marxisme.

Untuk diketahui, Tiongkok telah berkuasa di wilayah Tibet sejak 1951 setelah Tentara Pembebasan Rakyatnya melancarkan operasi yang disebut "pembebasan damai". Sejak itu Tibt menjadi salah satu daerah yang paling dibatasi dan sensitif di negara komunis itu.

Pada kesempatan itu, Dalai Lama turut memuji Taiwan dengan mengatakan wilayah pulau itu sebagai tempat asli budaya dan tradisi kuno Tiongkok.

Selama ini Pemerintah Tiongkok menganggap Dalai Lama sebagai separatis yang berbahaya. Sejak melarikan diri ke India pada tahun 1959, Dalai Lama telah berjuang selama beberapa dekade untuk menarik dukungan dunia guna meraih otonomi khusus terkait bahasa dan budaya di Tibet.

Dalai Lama mengatakan dia tidak punya rencana untuk bertemu dengan pemimpin China, Xi Jinping, namun ia ingin kembali ke Tiongkok untuk melihat teman-teman lamanya.

“Saya lebih suka tinggal di sini, di India, dengan damai,” katanya.

Presiden China Xi Jinping melakukan kunjungan pertamanya ke wilayah Tibet sebagai kepala negara pada bulan Juli lalu. Kunjungan tersebut juga merupakan yang pertama dilakukan oleh seorang pemimpin Tiongkok dalam 30 tahun terakhir.

358