Home Internasional Presiden Apartheid Terakhir Afrika Selatan FW de Klerk Meninggal, Berbagi Nobel dengan Nelson Mandela

Presiden Apartheid Terakhir Afrika Selatan FW de Klerk Meninggal, Berbagi Nobel dengan Nelson Mandela

Johannesberg, Gatra.com- Frederik Willem (FW) de Klerk, yang berbagi Hadiah Nobel Perdamaian dengan Nelson Mandela dan sebagai presiden apartheid terakhir Afrika Selatan, serta yang mengawasi berakhirnya kekuasaan minoritas kulit putih di negara itu, telah meninggal pada usia 85 tahun. Demikian AP, 11/11.

De Klerk meninggal setelah berjuang melawan kanker di rumahnya di daerah Fresnaye di Cape Town, juru bicara Yayasan F.W. de Klerk mengkonfirmasi pada Kamis.

De Klerk adalah tokoh kontroversial di Afrika Selatan di mana banyak yang menyalahkannya atas kekerasan terhadap orang kulit hitam Afrika Selatan dan aktivis anti-apartheid selama masa kekuasaannya, sementara beberapa orang kulit putih melihat upayanya untuk mengakhiri apartheid sebagai pengkhianatan.

Adalah de Klerk yang dalam pidatonya di depan parlemen Afrika Selatan pada 2 Februari 1990, mengumumkan bahwa Mandela akan dibebaskan dari penjara setelah 27 tahun. Pengumuman itu menggemparkan sebuah negara yang selama beberapa dekade telah dicemooh dan diberi sanksi oleh sebagian besar dunia karena sistem diskriminasi rasialnya yang brutal yang dikenal sebagai apartheid.

Dengan isolasi Afrika Selatan yang semakin dalam dan ekonominya yang dulu solid memburuk, de Klerk, yang telah terpilih sebagai presiden hanya lima bulan sebelumnya, juga mengumumkan dalam pidato yang sama pencabutan larangan Kongres Nasional Afrika dan kelompok politik anti-apartheid lainnya.

Di tengah terengah-engah, beberapa anggota parlemen meninggalkan ruangan saat dia berbicara. Sembilan hari kemudian, Mandela bebas.

Empat tahun setelah itu, Mandela terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama di negara itu saat warga kulit hitam Afrika Selatan memilih untuk pertama kalinya.

Pada saat itu, de Klerk dan Mandela telah dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1993 untuk kerja sama mereka yang sering kali tegang dalam memindahkan Afrika Selatan dari rasisme yang dilembagakan dan menuju demokrasi.

744