Home Kesehatan RSUI: Sekitar 1 dari 2.000-10.000 Anak Lahir dengan Mikrotia

RSUI: Sekitar 1 dari 2.000-10.000 Anak Lahir dengan Mikrotia

Jakarta, Gatra.com - Pendengaran merupakan salah satu bagian dari panca indera yang sangat penting untuk kehidupan manusia. Ketidaksempurnaan fungsi indera tentu akan berpengaruh terhadap kehidupan seseorang.

Adapun ketidaksempurnaan fungsi pendengaran dapat disebabkan oleh kelainan organ indera tersebut, salah satunya adalah kelainan pada telinga yang disebut mikrotia atau telinga kecil. Kelainan ini terjadi ketika bagian luar telinga kecil dan tidak terbentuk dengan baik. 

"Mikrotia biasanya disertai dengan gangguan pendengaran. Sekitar 1 dari 2.000-10.000 anak lahir dengan mikrotia. Sebanyak 90% terjadi pada 1 telinga, 10% terjadi pada kedua telinga," ungkap Dokter Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan dan Bedah Kepala Leher (THT-KL) Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Raya Ayu Anatriera, dilansir dari keterangan tertulis yang diterima Gatra.com pada Kamis, (11/11).

"Kejadian mikrotia ini terjadi kebanyakan pada anak laki-laki dibanding perempuan," imbuhnya.

Meski demikian, anak dengan mikrotia dapat tumbuh normal dan sehat, namun terkadang timbul rasa kurang percaya diri pada anak. Mikrotia juga dapat disertai dengan atresia liang telinga (liang telinga sempit atau tidak ada). Derajat kelainan bentuk telinga ini biasanya berkaitan dengan derajat kelainan telinga tengah.

104