Pekalongan, Gatra.com - Ratusan rumah di Kota Pekalongan, Jawa Tengah terendam banjir akibat hujan dan dampak naiknya permukaan air laut. Belasan warga harus dievakuasi ke tempat pengungsian.

Rumah-rumah yang terendam banjir tersebut berada di sejumlah kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara, di antaranya di Kelurahan Degayu, Kelurahan Krapyak, Sampangan dan Panjang Wetan.

"Ada sekitar 600 rumah yang terendam banjir. Hingga sore ini banjir masih belum surut tapi ketinggiannya sudah berkurang. Kemarin 40-60 sentimeter, sekarang tinggal 20-40 sentimeter," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Dimas Arga Yuda, Selasa (16/11).

Menurut Dimas, wilayah yang terparah terdampak banjir yakni Kelurahan Degayu. Di kelurahan ini belasan warga harus dievakuasi dan mengungsi ke aula kantor kelurahan setempat sejak Senin (15/11) sore.

"Sejauh ini yang masih mengungsi sebanyak 14 orang, kemarin 15 orang. Yang mengungsi ini yang rumahnya terendam parah. Ada orang dewasa, lansia, anak-anak dan balita," ujar Dimas.

Dimas mengatakan, selain hujan lebat pada Senin (15/11) pagi hingga malam, banjir yang merendam rumah-rumah warga disebabkan pasang air laut. Naiknya permukaan air laut dampak la nina, membuat air sungai limpas ke permukiman warga.

"Jadi air laut masuk ke sungai terus limpas. Sudah dua minggu terakhir memang gelombang laut tinggi. Hujan yang turun kemarin juga membawa dampak terhadap banjir rob ini, tapi tidak signifikan," jelas Dimas.

Menurut Dimas, pihaknya dan petugas gabungan dari Palang Merah Indonesia, kepolisian, dan TNI serta para sukarelawan masih terus bersiaga kendati banjir sudah mulai surut. Warga yang mengungsi juga sudah dicukupi kebutuhannya.

"Semoga air yang merendam permukiman segera surut sepenuhnya dan warga yang mengungsi bisa kembali ke rumah," ujarnya.