Karanganyar, Gatra.com- Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jawa Tengah memastikan ketersediaan pangan di Jawa Tengah aman. Bahkan target surplus beras sebanyak 11,5 ton dapat terlampaui.

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Tri Susilarjo usai menyerahkan bantuan bibit pohon buah di Desa Tugu, Jumantono Karanganyar, Jateng, Kamis (25/11).

“Target surplus beras 11,5 ton di Jawa Tengah, harapannya terlampaui hingga masa tanam I pada Februari 2022. Karena surplus, maka otomatis ketersediaan pangan aman,” katanya.

Dalam mendorong upaya pemenuhan surplus beras, pihaknya berusaha menyediakan benih unggul ke kelompok tani di wilayah penghasil padi. Kemudian memudahkan bercocok tanam sampai pascapanen melalui sarana dan prasarananya. Tak kalah penting penyediaan pupuk subsidi serta mendorong peralihannya ke pupuk organik.

“Siasatnya dengan pengalihan ke organik. Sebab memang problem pupuk subsidi selalu muncul. Jangan sampai terhambat hanya gara-gara sulit memperoleh pupuk subsidi. Petani didorong beralih ke pupuk organik,” lanjutnya.

Dilanjutkannya, revitalisasi balai pertanian menjadi penting. Fasilitas itu terbukti melahirkan benih unggulan dan mendampingi petani menciptakan teknologi baru di bidang pertanian. Termasuk pembuatan pupuk organik.

“Kita mengandalkan suport benih unggulan dari balai benih,” katanya.

Ia menyebut pelibatan masyarakat petani dan TNI, menjadi hal yang baik untuk dilaksanakan setiap saat ketika petani membutuhkan bantuan dalam rangka mengendalikan hama khususnya tikus. Hama tersebut masih menjadi momok petani dan mengancam gagal panen.

“Sebelum musim tanam pertama, perlu dilakukan pengendalian untuk tanaman padi diantaranya pengendalian hama tikus. Data yang ada menyebutkan, 2021 serangan tikus cukup banyak meski tidak sebanyak tahun sebelumnya,” ungkap dia.