Home Regional Pembangunan Huntara Korban Longsor Terkendala Refocusing Anggaran Covid-19

Pembangunan Huntara Korban Longsor Terkendala Refocusing Anggaran Covid-19

Cilacap, Gatra.com – Pembangunan hunian sementara (Huntara) untuk puluhan korban longsor di Dusun Pagergunung, RT 03 RW 1, Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terhambat anggaran.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidareja, Agus Sudaryanto mengatakan, sebelumnya BPBD mengusulkan agar hunian sementara itu dibangun secepatnya setelah terjadi longsor pada awal Juni lalu.

Namun, hasil koordinasi dengan Banggar, penanganan pascabencana di Karanggintung tetap menjadi prioritas kedua, setelah penanganan Covid-19.

“Ya ini, masalahnya, dananya ini yang (belum turun). Sehingga jadinya tahun 2022. Karena kemarin, kami, BPBD itu rapat dengan tim anggaran kabupaten, itu ternyata, prioritas pertama masih untuk penanganan Covid-19,” katanya, Senin (29/11).

Akibatnya, kata dia, pembangunan huntara yang sebelumnya diusulkan dilakukan tahun ini harus bergeser ke tahun 2022. Dia berharap, penanganan korban longsor bisa menjadi prioritas utama, lantaran Covid-19 sudah melandai.

“Lha ini untuk tahun 2022, yang tadinya longsor Karanggintung prioritas kedua, mungkin bisa naik menjadi prioritas pertama,” jelasnya.

Agus Sudaryanto menambahkan, BPBD berencana membangun sebanyak 24 huntara, atau persis seperti jumlah rumah terdampak gerakan tanah. Selain itu ada pula musala atau masjid di wilayah huntara tersebut. Sementara, lokasi huntara masih dikoordinasikan dengan pemerintah desa setempat.

Diketahui, gerakan tanah atau longsor di Dusun Pegergunung, Desa Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah semakin parah dipicu curah hujan tinggi beberapa waktu terakhir. Akibatnya puluhan jiwa mengungsi.

Agus Sudaryanto menambahkan, sebelumnya longsor terjadi di Dusun Pagergunung, RT 03 RW 1. Retakan utama muncul disertai dengan retakan-retakan kecil sehingga jumlah rumah rusak bertambah.

Semula, rumah terdampak hanya 21, namun kini sudah berdampak ke 24 rumah. Gerakan tanah juga masih terus berlangsung seturut curah hujan tinggi. Dia mengimbau, seluruh warga di area terdampak mau mengungsi ke tempat lebih aman.


 

1486