Home Regional GP3A Soroti Dampak Pembangunan Bendung Blado

GP3A Soroti Dampak Pembangunan Bendung Blado

Pati, Gatra.com – Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A) Banyu Selaras menilai pengerjaan Bendung Blado, Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, wajib melihat sejumlah dampak yang dapat diakibatkan, jika proses pengerjaan tidak bisa tepat waktu. 

Wakil Ketua GP3A Banyu Selaras Pati, Kamelan, mengatakan, dampak pertama yang diakibatkan adalah mundurnya masa tanam (MT) pertama.

"Risiko yang ditanggung petani jika pengerjaan tidak tepat waktu. Yakni mundurnya MT 1. Ini saja sudah banyak yang mengeluh soal itu," ujarnya, Senin (29/11).

Selain itu, muncul kekhawatiran bangunan yang belum selesai bisa menyebabkan banjir di areal persawahan maupun permukiman penduduk. Terlebih pada musim penghujan sekarang ini.

"Ini kan masuk musim penghujan, dikhawatirkan bangunan yang belum juga selesai-selesai ini mengakibatkan banjir nanti," jelasnya. 

Bendung Blado yang sedang dibangun. (GATRA/Ahmad Muharror)

Petani juga menuntut agar pengerjaan bendung memperhatikan jalan pertanian yang menghubungkan Desa Jimbaran dan Jambean Kidul di sekitar proyek. 

"Arah bendung yang mengarah ke jalan, dikhawatirkan aliran air nanti menggerus jalan. Harapanya bentuk fisik bendung ini diperhatikan agar tidak memakan jalan sawah," ungkapnya. 

Dalam papan proyek di lokasi diketahui pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DI Blado Desa Bumirejo, Kecamatan Margorejo dianggarkan sebesar Rp1,9 miliar. Sedangkan untuk pelaksananya dari CV Borobudur Timur. Proses pengerjaan dimulai pada 7 Oktober dan berakhir pada 20 Desember.

"Harapannya tentu target waktu itu bisa dipenuhi dengan baik karena waktu yang tersisa tinggal 20 hari lagi. Kami khawatir jika tak selesai akan memiliki sejumlah dampak," terang Kamelan. 

Ia menceritakan, dahulu Bendung Blado memang pernah dibangun di zaman Belanda. Namun lokasi pembangunannya terletak di bagian atas bendung yang sekarang dibangun. Bangunan itulah yang dinilai lebih baik. Namun sekarang ini di sekitar lokasi tersebut telah penuh dengan permukiman warga.

"Sebenarnya lokasi baru ini kurang begitu efektif. Termasuk untuk daerah irigasi yang berkurang. Karena sebelah bawah sudah ada Sungai Juwana jadi saat dipompanisasi sudah bisa mengairi lahan sawah," tandasnya. 

1267