Home Regional Cuaca Ekstrem, 30% Nelayan Juwana Tetap Melaut

Cuaca Ekstrem, 30% Nelayan Juwana Tetap Melaut

Pati, Gatra.com – Nelayan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, diminta untuk waspada saat melaut, menyusul cuaca ekstrim dampak dari fenomena La Nina. Meski begitu, tercatat sebanyak 30% nelayan di Juwana tetap nekat melaut untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Kapolres Pati, AKBP Christian Tobing, mengatakan, adanya fenomena ini menyebabkan cuaca di perairan tidak bisa diprediksi, misalnya gelombang tinggi dan badai, sehingga nelayan diharapkan meningkatkan kewaspadaan saat berlayar.

"Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Kasatpolair Polres Pati Iptu Sutamto, khususnya kepada nelayan-nelayan betul-betul memperhatikan cuaca, layak tidaknya berlayar. Tentunya selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan kami. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Karena cuaca saat ini seperti kita ketahui, sangat tidak terprediksi. Kadang-kadang cuacanya bisa tidak baik, itu juga perlu jadi perhatian teman-teman nelayan," ujarnya selepas HUT ke-71 Korpolairud di Juwana, Jumat (3/12).

Meski saat ini laut Jawa diselimuti gelombang setinggi 2 meter, namun tercatat sebanyak 30% nelayan di Juwana tetap melaut. Mengingat gelombang setinggi itu, masih di taraf stabil dan dapat dilalui kapal penangkap ikan.

Selain itu, nelayan yang melaut di perairan wilayah timur, seperti Papua dan Aru, jika terjadi cuaca ekstrem para nelayan biasanya bersandar untuk menunggu cuaca kembali normal. Meski berada di wilayah luar, hasil tangkapan ikan tetap dikirimkan ke Juwana melalui kontainer untuk dibongkar.

Terlepas dari itu, Kapolres menekankan, penjagaan wilayah maritim tidak bisa dilakukan oleh sembarang personel, melainkan harus mereka yang sudah profesional. Sebab, penanganan laut tidak mudah, butuh pengalaman yang mapan, agar dalam menghadapi persoalan dapat terselesaikan secara rapi.

"Kita ketahui Polairud sekarang sudah berusia 71 tahun, dan tugas ke depan seperti kita ketahui sebagian wilayah Kabupaten Pati adalah perairan. Sehingga perlunya personel-personel yang diawaki Polairud ini yang profesional, memiliki karakter yang presisi, kredibilitas, dan berkeadilan sesuai yang dikatakan Pak Kapolri. Tentunya tugas ke depan Polairud ini semakin berat, tentu perlu upaya-upaya peningkatan, baik dari sisi kemampuan personel, kemudian sistem, dan metode," bebernya.

Salah satu caranya, adalah dengan meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan berbagi pihak secara baik. "Oleh sebab itu, berkat adanya kerja sama dan dukungan stakeholder yang ada di sini. Tentunya saya sebagai Kapolres mengucapkan rasa terima kasih dan hubungan kerja sama yang sudah berjalan, agar berjalan dengan baik," terangnya.

1316