Home Regional Ditentang Warga, Wali Kota Tegal Ngotot Tutup Jalan

Ditentang Warga, Wali Kota Tegal Ngotot Tutup Jalan

Tegal, Gatra.com - Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah menutup akses jalan ke alun-alun menuai protes keras dari pemilik usaha dan warga yang ada di kawasan tersebut. Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono bersikukuh tidak akan mengkaji ulang kebijakan itu.

Menurut dia, penutupan akses jalan ke alun-alun pada jam tertentu karena kawasan tersebut hingga Taman Pancasila nantinya hanya diperuntukkan untuk pejalan kaki.

"Kita harapkan masyarakat memahami bahwa alun-alun ruang publik. Setiap malam khusus untuk pejalan kaki," ujar Dedy Yon usai meluncurkan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) di Kantor Kecamatan Margadana, Rabu (8/12) siang.

Menurut Dedy Yon, pemkot akan menyediakan kantong-kantong parkir di sekitar kawasan alun-alun dan Taman Pancasila selama akses jalan ke kedua tempat publik itu ditutup dari pukul 18.00 - 00.00 WIB. Sedikitnya terdapat empat kantong parkir yang sedang disiapkan pemkot di antaranya di lahan di samping Balai Kota Tegal dan di sebelah selatan Stasiun Tegal.

"Tanggal 15 Desember kita penandatanganan untuk penyerahan dan pemberesan ruang parkir," katanya.

Dengan kebijakan tersebut, Dedy Yon berharap kawasan alun-alun dan Taman Pancasila bisa benar-benar menjadi ruang publik. Dia juga meyakini kedua tempat itu nantinya akan mendatangkan masyarakat dari luar kota untuk datang ke Kota Bahari.

"Kalau pandemi sudah berakhir, saya yakin banyak masyarakat yang akan datang, tidak hanya dari dalam kota tapi luar kota juga, sehingga nanti ramai sekali. Sangat membahayakan kalau mobil, motor lewat situ. Sepeda juga kita larang. Nanti hanya untuk pejalan kaki dan sepatu roda. Waktunya jam 18.00 - 00. 00. Cuma sebentar," tandasnya.

Dedy Yon mengaku akan berupaya meyakinkan masyarakat terkait alasan kebijakan penutupan akses jalan ke alun-alun tersebut. Dia meminta masyarakat untuk bersabar.

"Kita lihatlah nanti tahun depan alun-alun sangat ramai. Karena situasi dan kondisi (lampu PJU) kita matikan dulu sampai akhir tahun karena kemarin arahannya nunggu Natal dan Tahun Baru, nunggu PPKM yang dilevelkan sama," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, para pemilik toko dan warga yang berada di sekitar kawasan alun-alun Kota Tegal memprotes kebijakan pemkot menutup seluruh akses jalan ke kawasan tersebut. Sebab kebijakan yang sudah berlangsung selama sekitar empat bulan itu berdampak pada sepinya pembeli dan sulitnya warga beraktivitas.

Mereka mengadukan penutupan jalan menggunakan portal itu ke DPRD dengan hasil DPRD mengirimkan rekomendasi agar pemkot meninjau ulang kebijakan tersebut. Selain keluhan warga, pertimbangan pengiriman rekomendasi itu karena pemkot tidak memiliki dasar hukum.

Tak hanya mengadu ke DPRD, para pemilik toko juga serentak memasang bendera kuning di depan toko masing-masing sebagai simbol duka cita matinya perekonomian karena adanya penutupan jalan.

 

1637