Home Hukum Pengamat: Perlu Pembenahan Serius di Lembaga Pemasyarakatan

Pengamat: Perlu Pembenahan Serius di Lembaga Pemasyarakatan

Jakarta, Gatra.com - Pengamat Kebijakan Publik, Trubus Rahardiansyah menilai perlunya segera dilakukan pembenahan di lingkup dirjen pemasyarakatan, khususnya di sejumlah lembaga pemasyarakatan yang selama ini mendapat sorotan bermasalah. 

“Harus segera dilakukan pembenahan untuk menyelesaikan masalah yang ada di lapas. Jangan sampai masalah ini kembali muncul dan terus berulang-ulang. Bila hulunya dibenahi, hilirnya pasti akan baik. Jadi bukan hanya pembenahan yang ada di lapasnya bermasalah saja, tetapi sebaiknya dilakukan evaluasi di semua lapas" katanya, Senin (13/12).

Sebelumnya, yang menjadi sorotan mengenai kasus kebakaran lapas kelas 1 Tangerang yang mengakibatkan puluhan narapidana tewas. Namun sampai kini kasus ini belum memberikan hasil yang memuaskan sehingga dilaporkan ke Komnas HAM. 

Namun belum juga selesaikan kasus itu, kini dilaporkan lagi bahwa sejumlah narapidana yang ada menghuni lapas itu melarikan diri dan kejadian ini merupakan yang kedua kalinya.

Rentetan kasus yang terjadi itu berlangsung dalam setahun belakangan ini, dan terus berulang. Presiden Joko Widodo pun sebelumnya diminta segera mengambil langkah nyata. 

Sosok Direktur Jenderal Pemasyarakatan (dirjen PAS) Renyhard Silitonga hingga Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly, diminta untuk mundur karena dinilai tidak serius mengatasi masalah tersebut.

Pasalnya, selain terbakarnya lapas hingga membuat puluhan napi tewas, kaburnya Cai Changpan, dan yang terbaru napi atas nama Adami bin Musa, juga kabur. Bahkan sebelumnya, napi yang merupakan WNA Malaysia tangannya di potong di Lapas Sekayu.

Trubus menilai, selama ini yang terjadi, dalam setiap permasalahan yang ada di lapas atau rutan, akan selalu terfokuskan sepenuhnya kepada Kalapas atau Karutan. 

Sementara yang juga dibutuhkan adalah upaya pembenahan menyeluruh untuk perbaikan di tubuh Kementerian Hukum dan HAM. 

"Pucuk tertinggi yang seharusnya mengambil sikap atas gagalnya masalah ini, Dirjen PAS atau juga menterinya juga sebaiknya mundur," tegasnya. 

Menurut Trubus, apabila ingin membenahi pemasyarakatan harus menyeluruh dan komperhensif. Bukan seperti sekarang ini yang hanya parsial dimana selalu karyawan yang bersalah diberi sanksi. 

"Makanya saat ini, tingkat kepercayaan publik terhadap lapas maupun rutan terus menurun. Yang kita lihat saat ini adalah muncul masalah baru, coba saja dua atau tiga bulan, akan muncul masalah lagi masalah ini," katanya.

Trubus menyebut upaya revitalisasi yang selama ini digadang-gadang untuk mencegah pengendalian narkotika juga tak akan berhasil. Revitalisasi disebutnya hanya sebuah jargon dan hal itu hanya paradigma yang disampaikan sejak lama. 

"Karena dalam praktiknya, berbagai masalah masih terus muncul. Kemarin kebakaran, sebelumnya ada napi jadi pengendali, ada lagi jual beli kamar di penjara, ini ada lagi napi kabur," ungkapnya

Meski selama ini dirjen PAS sering mengucapkan revitalisasi, Trubus menyebut belum pernah melihat output dari pernyataan tersebut. Yang terjadi saat ini pelanggaran terus terjadi, dan berlangsung berulang-ulang tanpa ada pembenahan.

"Sampai saat ini publik melihat dan menyoroti terus, mungkin saat ini akan keluar ungkapan dari publik yang menyebut ‘dirjen PAS lemah dalam menangani lapas’," ujarnya.

205