Home Internasional Peneliti Hong Kong: Vaksin Sinovac Tidak Cukup Menangkal Serangan Omicron

Peneliti Hong Kong: Vaksin Sinovac Tidak Cukup Menangkal Serangan Omicron

Hong Kong, Gatra.com - Para peneliti di Hong Kong mendesak semua pihak untuk segera mendapatkan dosis ketiga vaksin COVID-19 sesegera mungkin, menyusul sebuah penelitian menunjukkan bahwa antibodi yang dihasilkan vaksin dari produk Sinovac dan BioNTech, tidak mencukupi untuk menghadang serangan Omicron.

Kantor berita Reuters, Rabu (15/12) melaporkan bahwa rilis hasil penelitian pada hari Selasa itu dari para ilmuwan di departemen mikrobiologi Universitas Hong Kong, yang merupakan data awal pertama yang diterbitkan mengenai dampak vaksin Sinovac terhadap varian Omicron dari coronavirus.

Menurut penelitian, yang diterima untuk diterbitkan dalam jurnal Clinical Infectious Diseases, peneliti menyebut bahwa tak satu pun serum dari 25 penerima vaksin Coronavac mengandung antibodi yang cukup untuk menetralkan varian baru.

“Hanya lima dari 25 penerima vaksin BioNTech yang memiliki kemampuan menetralisir Omicron, dan efisiensi vaksin berkurang secara signifikan menjadi 20 persen hingga 24 persen,” menurut studi tersebut.

“Masyarakat disarankan untuk mendapatkan dosis ketiga vaksin sesegera mungkin sambil menunggu generasi berikutnya dari vaksin yang lebih cocok,” kata para peneliti dalam rilis berita tersebut.

Pihak Sinovac tidak segera menanggapi pertanyaan tentang penelitian tersebut, namun seorang juru bicara mengatakan pengujian laboratoriumnya sendiri menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksinnya efektif dalam memproduksi antibodi Omicron.

BioNTech juga tidak segera menanggapi pertanyaan tentang penelitian ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dalam sebuah singkat pada hari Minggu bahwa varian Delta yang menyebar cepat tetap dominan di seluruh dunia, dan tidak jelas apakah Omicron secara inheren lebih menular.

Para ilmuwan mengatakan masih terlalu dini untuk mengetahui apakah Omicron menyebabkan COVID-19 yang lebih parah, atau lebih ringan daripada varian sebelumnya.

Sebuah studi dari data dunia nyata yang diterbitkan pada hari Selasa menunjukkan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech kurang efektif di Afrika Selatan, dalam mencegah mereka yang terinfeksi virus yang baru keluar dari rumah sakit, sejak varian Omicron muncul bulan lalu.

Pekan lalu, kedua perusahaan tersebut mengatakan bahwa tiga dosis vaksin mereka telah menetralkan Omicron dalam tes laboratorium. Sebuah tanda awal bahwa suntikan booster bisa menjadi kunci untuk perlindungan terhadapnya.

349