Home Regional Simulasi Penanganan Separatis Bersenjata, Pejabat Wonogiri Disandera

Simulasi Penanganan Separatis Bersenjata, Pejabat Wonogiri Disandera

Wonogiri, Gatra.com - Sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah [Jateng], menggelar rapat di ruangan Pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Rabu [15/12]. Rapat yang semula kondusif mendadak gaduh ketika sekelompok separatis merangsek ke ruang rapat menodongkan senjata laras panjang kepada mereka.

Suara tembakan terdengar berkali-kali. Namun tak berselang lama prajurit terlatih dari Batalyon Infantri [Yonif] Mekanis Raiders 413/Bremoro Kostrad yang berada di Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo diterjunkan menuju lokasi kejadian menggunakan sejumlah sepeda motor trail. 

Dengan sigap, senyap dan tepat, pasukan mengepung seluruh pendopo. Mereka menyisir ruang demi ruang dan melumpuhkan anggota separatis. Suara tembakan terdengar berulang kali. Asap mengepul di halaman pendopo Rumah Dinas Bupati Wonogiri, pusat baku tembak. Tak butuh waktu lama untuk melumpuhkan para teroris dan membawa para pejabat keluar dari tempat tersebut dengan selamat. Para pejabat lalu dijemput oleh dua unit mobil tempur dan dibawa ke lokasi aman menggunakan satu unit helikopter. 

Operasi pembebasan sandera itu bukanlah operasi sungguhan. Kegiatan itu merupakan simulasi puncak latihan pemeliharaan kemampuan Raider khususnya dari Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro Kostrad di wilayah Kabupaten Wonogiri. Giat tersebut ditinjau langsung oleh Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Andi Muhammad. 

"Diselenggarakannya latihan ini bertujuan untuk membentuk kesiapan mental tempur Prajurit yang di persiapkan dalam menghadapi penugasan yang akan datang. Dengan berbagai dinamika latihan yang dilaksanakan, diharapkan Prajurit mampu menghadapi berbagai rintangan di dalam medan pertempuran, sukses dan semangat selalu sebagai Prajurit Kostrad dan bisa mewujudkan profil Prajurit Raider yang profesional, handal dan tangguh," terang Mayjen TNI Andi Muhammad.

Ia menegaskan, bekal pengetahuan prajurit Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro yang telah diterima selama mengikuti latihan pemantapan ini masih memerlukan pembuktian di lapangan secara realistis. Mengingat situasi dan kondisi yang diskenariokan dalam latihan tentunya bisa saja tidak sama dengan situasi nyata yang dihadapi. Untuk itu, Prajurit Yonif Mekanis Raider 413/Bremoro agar selalu berupaya terus meningkatkan kemampuan, baik perorangan maupun satuan, serta mampu membaca situasi yang berkembang. 

"Hal ini penting untuk diperhatikan, mengingat prediksi dan situasi kemungkinan ancaman kedepan akan semakin menuntut penanganan yang lebih taktis dan profesional," terangnya.

Dalam kesempatan ini juga, Pangdivif 2 Kostrad memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada penyelenggara Lattap Raider, pelatih, pendukung serta seluruh pihak yang turut berkontribusi pada penyelenggaraan latihan, sehingga dapat berjalan dengan aman dan mencapai tujuan serta sasaran yang diharapkan. "Yang terlibat dalam latihan ini ada 500 prajurit, selama kurang lebih satu Minggu," katanya.

Latihan simulasi pembebasan sandera ini sebagai rangkaian penutupan kegiatan latihan Pemantapan Raider, Yonif Mekanis Raider 411 Kostrad. Adapun tujuannya guna meningkatkan kemampuan sumber daya prajurit semakin militan dan profesional dalam melaksanakan tugas prajurit.

"Kenapa saya pilih di Wonogiri, karena laporan dari perencanaan setelah melaksanakan survei, saya lihat di Wonogiri, ini yang bisa mewadahi semua materi latihan, dari gunung hingga kota," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno menyampaikan terima kasih lantaran memilih Wonogiri, menjadi lokasi latihan. "Semoga ini bisa menginspirasi kepada masyarakat di Kabupaten Wonogiri untuk lebih semangat juang yang tinggi dan juga menunjukkan sinergitas TNI dengan rakyat," ucap Setyo Sukarno.

1291