Home Kesehatan Cegah Lonjakan Covid-19 pada Nataru, Cilacap Aktifkan Lagi Posko Covid-19 dan PPKM Mikro

Cegah Lonjakan Covid-19 pada Nataru, Cilacap Aktifkan Lagi Posko Covid-19 dan PPKM Mikro

Cilacap, Gatra.com – Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah mengaktifkan kembali satuan Tugas Penanganan Covid-19 hingga lokus terkecil dan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro untuk mencegah lonjakan Covid-19.

Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengatakan, pemerintah telah melakukan larangan mudik dan berkerumun pada Natal dan Tahun baru kali ini. Namun dari pengalaman Hari Raya Idulfitri dan Idhuladha lalu, ada kemungkinan sebagian masyarakat tidak mengindahkan larangan tersebut.

“Hal ini tentu dapat menimbulkan kerawanan terjadinya peningkatan kasus Covid-19,” katanya, dalam keterangannya, dikutip Minggu (19/12).

Karena itu, bupati mengimbau agar tiga pilar, yakni pemerintah, kepolisian dan TNI untuk mengaktifkan kembali Satuan Tugas penanganan Covid-19 dan PPKM Mikro di wilayahnya.

Selain itu, protokol kesehatan diterapkan lebih ketat dengan pendekatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan.

“3T, testing, tracing, treatment, serta melaksanakan percepatan pencapaian target vaksinasi, terutama vaksinasi lansia, sampai akhir Desember 2021,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, pemerintah Kabupaten Cilacap memperkuat kerja sama atau sinergi tiga pilar untuk mencegah lonjakan Covid-19 pada Nataru. Terlebih, saat ini varian Omicron yang diyakini memiliki daya tular berlipat lebih cepat telah masuk ke Indonesia.

Tiga pilar dimaksud, yakni Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) serta para kepala desa, mewakili unsur pemerintah.

Menurut dia, tiga pilar harus bekerja profesional dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayahnya. Keberadaan forum tiga pilar digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat, mulai dari lapisan yang paling bawah.

“Apabila ada permasalahan atau kejadian-kejadian yang meresahkan masyarakat, forum tiga pilar harus tahu dan segera tanggap, supaya tercipta situasi kondisi yang aman dan kondusif dalam menyelesaikan persoalan masyarakat. Ketiga pilar harus selalu berkoordinasi membangun komunikasi secara berkala, bersatu padu, bergotong royong, berat sama dijinjing dan saling silih asah juga silih asuh,” kata Tatto.

Selain itu, ia juga mengajak tiga pilar untuk menjalin koordinasi dengan pemangku kepentingan seperti tokoh agama dan masyarakat, organisasi kemasyarakatan, pengelola hotel dan tempat wisata, pelaku usaha serta pihak lain yang dianggap perlu untuk menegakkan disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan untuk melaksanakan pendataan pemudik.

“Tiga pilar harus memastikan para pemudik telah melakukan tes swab antigen, sudah vaksin serta mendownload aplikasi PeduliLindungi,” ucap dia.

1175