Home Nasional Warga Pronojiwo Korban Erupsi Semeru Berharap Segera Punya Tempat Tinggal

Warga Pronojiwo Korban Erupsi Semeru Berharap Segera Punya Tempat Tinggal

Jakarta, Gatra.com – Warga Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur (Jatim), korban erupsi Gunung Semeru berharap segera mempunyai tempat tinggal setelah rumah mereka rusak hingga hancur karena terjangan guguran lahar gunung tersebut.

“Yang paling penting bagi kami sekarang kapan rumah kami yang hancur ini bisa diperbaiki, supaya kami bisa punya tempat tinggal lagi,” ungkap Didin, salah satu warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Pronojiwo dalam keterangan tertulis pada Senin (20/12).

Dua pekan pasca-Gunung Semeru memuntahkan material vulkanik, setiap pagi sejumlah warga Pronojiwo mendatangi rumahnya yang tidak mengalami kerusakan sangat parah. Mereka menengok dan membersihkannya semampu yang bisa dilakukan dan kemudian kembali ke pengungsian atau rumah kerabatnya pada sore harinya.

Meski kehidupan di wilayah terdampak erupsi Semeru tersebut mulai menggeliat, namun warga mengaku masih trauma dan cemas ketika mendung menyelimuti langit. Warga tidak mudah melupakan semburan erupsi Semeru yang sempat menghancurkan harta benda hingga merenggut jiwa.

Toha (55 tahun), petani salak dari Dusun Sumbersari menceritakan, ia dan keluarganya nyaris meregang nyawa ketika tiba-tiba datang lahar Semeru. Ia dan istrinya berusaha menyelamatkan diri. Mereka juga membawa cucunya, Rara yang masih berusia 6 bulan menggunakan sepeda motor.

Mereka sempat terjebak karena satu-satunya jalan keluar telah terhalang abu vulkanik dan material lahar Semeru, serta reruntuhan pohon. Mereka berhasil selamat setelah warga setempat menolong dan membawanya menggunakan mobil.

Saat ini, Toha dan Didin bersama sekitar 100 orang warga lainnya terpaksa mengungsi di SMPN 02 Pronojiwo. Mereka menempati ruang kelas yang dialihfungsikan menjadi bangsal.

Rumah tertimbun material erupsi Gunung Semeru. (Dok. BAZNAS)

Adapun kegiatan belajar mengajar sekolah tersebut dipindahkan ke musala dan masjid. Di posko SMPN 02 ini, terdapat tenda-tenda besar yang difungsikan sebagai dapur umum dan tempat penyimpanan barang bantuan.

Wilayah Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro paling terdampak erupsi Gunung Semeru. Jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh yang menjadi akses utama ke Pronojiwo ambruk karena diterjang lahar dingin dan awan panas pada 4 Desember kemarin.

Jembatan Gladak Perak yang juga menghubungkan Kabupaten Lumajang–Malang melalui jalur Selatan tersebut akan kembali dibangun pada awal tahun depan. Pembangunannya membutuhkan waktu sekitar 9 bulan.

Sementara itu, untuk menghubungkan kedua kabupaten tersebut, pemerintah akan membangun jembatan gantung di lokasi tersebut. Jembatan sementara itu nantinya digunakan untuk suplai logistik serta bisa dilalui sepeda motor dan ambulans dalam kondisi darurat, pembutannya diperkirakan membutuhkan waktu selama 2 bulan.

Pemerintah menyatakan akan merelokasi dan membangun rumah warga koban erupsi Semeru. Bupati Lumajang, Toriqul Haq, menyampaikan kepada wartawan bahwa pihaknya sudah mulai melakukan langkah-langkah untuk mengatasi berbagai hal.

Menurutnya, Pemkab Lumajang sangat membutuhkan dukungan pemerintah pusat untuk bisa bekerja membangun kehidupan baru warga terdampak Semeru. “Sekarang semua sudah on-progress hanya perlu dipercepat dengan dorongan dari Pusat,” katanya.

Karena itu, Toriqul menyambut baik rencana kedatangan Ketua DPR, Puan Maharani, ke Lumajang, khususnya wilayah terdampak erupsi Semeru. Menurutnya, kunjungan Puan bisa membantu pihaknya untuk mengurai dan menyelesaikan banyak hal.

Berdasarkan informasi yang beredar, Puan Maharani dijadwalkan akan mengunjungi Kecamatan Pronojiwo pada Senin (20/12). Kunjungan tersebut merupakan bagian dari lawatan Puan selama 2 hari di Jawa Timur (Jatim).

160